- Jumat, 02 Agustus 2013

32 33 34


32
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. [ QS At Taubah 41]Ya memang sudah masanya untuk berjihad. Hijrah dari Magetan ke Surabaya untuk belajar.

Menjadi Mahasiswa Baru ITS 2011 adalah sebuah takdir yang Ia tuliskan untukku. Sebuah jalan yang Ia tunjukkan untukku mengarungi masa depan yang lebih ekstrim. Ia telah memilihkan ITS untukku belajar. Tidak hanya kuliah namun lebih dari itu. Dan benar, "Allah adalah sebaik-baik penolong dan pemberi hidayah". Itulah yang semakin menguatkanku dan meyakinkanku bahwa ITS adalah yang terbaik yang diberikanNya untukku. Mengingat dulu aku seperti apa, dan sekarang bagaimana. Sungguh perubahan yang tak terduga, tapi aku percaya ini adalah bagian episode yang Ia tuliskan dalam skenario hidupku.


Ini adalah Ramadhan pertamaku di kota orang. Dan InsyaAllah untuk 3 sampai 4 Ramadhan ke depan. Sembari menyelesaikan kegiatan-kegiatan mahasiswa baru, aku dan teman-teman sekontrakan selalu diajak mbak-mbak kontrakan untuk menyemarakkan RDK. yang kala itu RDK'32. Berhubung kalau sore kita nggak ngapa-ngapa-in. Akhirnya Kita bantu-bantu OC kobar (buko bareng) untuk membagikan takjil dan nasi bungkus, juga terkadang bantu bersih-bersih gelas dan peralatan kobar. Kok bisa? padahal kan masih MaBa. Bisa donk, secara dua dari SC RDK'32 adalah mba Dinar dan mba Yufita, yang mana beliau berdua satu atap dengan kita. Terlebih mbak-mbak lainnya adalah aktivis rohis atau lebih sering disebut ADK (Aktivis Dakwah Kampus).

Dulu sih nggak begitu ngerti dengan yang namanya ADK. Setahuku ya mbak-mbak yang berpakaian menutup aurat, selalu pake rok, dan berjilbab lebar. aktivitasnya setiap hari syuro, yang dibicarakan setiap hari berbau religi, manggil teman laki-lakinya dengan "akh", manggil teman perempuannya dengan "ukh". kalau bilang maaf itu "afwan", kalau bilang makasih itu "syukron" dan lain-lain. Ya sedangkal itu-lah pemahamanku tentang ADK dulu. Secara aku bukan aktivis Rohis. Aku juga bukan berasal dari keluarga yang islamnya kental. Jadi maklumlah jika masih seperti itu. hehe #peace


Dulu, ketika RDK'32, ada lomba menulis cerpen Nasional dengan tema kemerdekaan. Iseng-iseng aja ikutan nulis. Kalau selesai ya dikirim kalau nggak selesai sampai Deadline-nya ya tetap dilanjutkan sampai ending. Hitung-hitung buat belajar, juga sebagai sarana penyaluran hobi nulis yang masih ecek-ecek ini. Saat detik-detik terakhir pengiriman, Alhamdulillah jadi satu cerpen yang kuberi judul "Merdekalah, Ibu". Dan Alhamdulillah juga berhasil kukirimkan. Ya Walaupun pada akhirnya nggak menang. Tapi bagiku tak masalah. 

Kepuasan seorang penulis itu, apalagi seorang penulis pemula yang tulisannya masih sederhana sepertiku ini, ketika apa yang ia tuliskan sudah jadi dan dibaca banyak orang itu sudah cukup. Kok PD dibaca banyak orang? iya donk, soalnya dulu selain dikirim email di posting di note FB juga dan minimal tag berapa teman gitu.. #lupa. hehe kalau penasaran cerpennya gimana ini ku kasih link nya : http://generasijihad.blogspot.com/2012/07/merdekalah-ibu.html 

Walaupun cuma bisa bantu jadi OC sekitar 7-10 hari an di tengah Ramadhan, namun aku telah mendapat banyak hal dari situ. Teman baru, mbak-mbak baru, pengalaman baru, dan pembelajaran baru yang tak kan terlupa sampai kapan-pun. Padahal dulu itu cuma bantu-bantu OC Kobar aja. Eh, nggak nyangka dikasih sertifikat OC RDK'32 sama mbak Dinar. Ya walaupun ngasihnya jauh setelah RDK'32 selesai. Tapi aku apresiasi perjuangan SC RDK'32 untuk mewujudkannya.^^

33_Ramadhanku, Ramadhanmu, Ramadhan kita semua untuk meraih RidhoNya #RamadhanAsyikCAK

Juni 2012. Detik-detik EAS Semester 2 telah berjalan. Bersama itu, OPREC OC RDK'33 juga di depan mata. Entah karena ketagihan suasana Ramadhan di Kampus kemarin, maka tak perlu berpikir panjang, aku mendaftarkan diri untuk menjadi OC RDK'33. Sudah bisa dibayangkan Ramadhan kali ini akan kuisi pagi hariku dengan syuro dan sore hariku menyiapkan takjil kobar. Tapi seperti RDK'32 kemarin, aku hanya bisa stay di Surabaya di tengah-tengah Ramadhan. Jika diakumulasi aku hanya 2 minggu membersamai Ramadan di Kampus'33.

Aku masuk ke dalam OC PRR [Pekan Raya Ramadhan], dan diamanahi menjadi PJ Lomba Cerpen Nasional bersama Firdaus, Elektro 2011. Karena HP beliau sering error. Maka tak jarang peserta ikhwan juga menghubungiku. Bahkan tak jarang pula aku dipanggil "Mas/Akh". Bahkan ada juga yang nelpon hampir tengah malam. Dan banyak yang kecelek karena ternyata aku bukan ikhwan. #hohoho #pengen ketawa kalau ingat. Jadi CP itu, harus siap ditanya-tanya. Harus siapkan hati yang sabar. Karena banyak yang nglobby inilah, itulah, nanya inilah, itulah, terkadang harus menjawab pertanyaan yang sama karena sudah ditanyakan sebelumnya oleh peserta lainnya, sebentar-sebentar ditelpon, dan masih banyak lagi. Tapi itulah asyiknya, itulah serunya. Disini skill komunikasi kita diasah. Disini kita juga semakin banyak link dengan calon penulis-penulis muda di Seluruh Indonesia. Bahkan ternyata ada yang udah beneran jadi penulis dan udah nerbitin buku juga ada. #keren kan?

Di RDK'33 ini, aku juga nggak mau kehilangan kesempatan untuk kembali iseng nulis cerpen. sebenarnya sih mau nggak dibolehin ikut. Karena aku PJ nya. Tapi akhirnya nggak pa-pa. hehe. Dan cerpen yang berhasil kutulis kala itu adalah "Surga di Penghujung Ramadhan". Kalau penasaran ceritanya kayak apa, bisa dibaca di : http://generasijihad.blogspot.com/2012/09/surga-di-penghujung-ramadhan.html :) Meskipun [lagi-lagi] nggak lolos. Tapi setidaknya setiap Ramadhan selalu ada karya yang kuhasilkan. Ya, karena [sekali lagi], menyelesaikannya dan bisa dibaca banyak orang bagiku sudah cukup. Meskipun kemarin sempet kecewa. karena hanya karena salah format yang kemuadian menggugurkanku di babak pertama. Parah. Padahal PJ nya, Kok ya salah format. hehhe, namanya aja manusia. Maklumlah jika terkadang lupa. Ya anggap aja belum rejekiku. Sederhana saja, karena kutahu rejekiku takkan diambil orang. makanya hatiku tetap senang.

Keseruan yang tak bisa kesemuanya terungkapkan dengan kata-kata. karena begitu sulit hati ini membahasakannya. Ada kesan dan pengalaman tersendiri bersama SC RDK'33. Dan yang paling terkenang adalah saat-saat bersama mba Vera, Geomatika 2010. Ketika itu, aku minta ditemani mba Vera untuk menyebar poster ke FTSP. Semua sudah tersebar kecuali di Despro. Akhirnya aku minta tolong mba Vera untuk menemaniku kesana. karena aku tidak tahu Despro itu di sebelah mana. #parah, kemana aja udah setahun di ITS nggak ngerti Despro. haha.

Siang itu begitu terik. Sinarnya yang menyengat seakan tak rela melepas kepergian kami ke Despro. Langkah-langkah yang semakin lelah jua nafas-nafas yang terengah ini terus berjuang melawannya sebelum akhirnya sampai di lokasi tujuan. Tapi tak seorangpun terjumpai di kampus mungil nan menyejukkan itu. Akhirnya kami singgah sebentar di taman Despro. Bahkan masih sempet-sempetnya mengabadikan momen di sana. #dasar narsis. gpp lah, justru narsis itu perlu, sebagai tanda bersyukur kita atas titipanNya. hehe #bukanhadist

Beberapa menit kemudian. Setelah dirasa lelah itu kembali normal hingga tak berasa. Kami berjalan kembali ke Manarul dengan jalur yang berbeda. Sampai di Manarul. Kami istirahat sebentar sebelum kemudian beli Gula pasir ke Gebang dan Gorengan buat takjil Kobar. Akhirnya ketika yang lain nyiapin minuman buat berbuka. Kami berdua justru tepar di samping mereka. hehehe

Kenangan tak terlupakan ke dua adalah persiapan BOTR bersama mba Ika. Keseruan bungkus-i kurma di depan sekpi. #dulu kenapa ya kok kita bungkus-i nya di depan sekpi, #lupa hehe . Dan saat bungkus-i es di plastik. Betapa ribet dan rempong-nya ditambah waktu semakin berjalan mendekati bedug. Aku yang nggak bisa nali pake karet gelang. Akhirnya lebih memilih menuangkan es ke dalam plastik. Bahkan terkadang hanya sebagai pemerhati karena sudah ditangani mbak Kiki dan mbak Uul yang sepertinya sudah berpengalaman dalam hal tali temali. hehe #peace. Kala itu benar-benar seru dan rame. Walaupun pada akhirnya aku nggak jadi ikut ke jalan-nya gara-gara nggak ada motor atau akunya yang belum berani naik motor jauh ya? #agak lupa. yang jelas hampir semua yang perlu dibawa kesana sudah dibawa sama ikhwan. #Alhamdulillah

Kenangan tak terlupakan ke tiga adalah sama mba Waw, a.k.a Mba Ranita. Sebenarnya tak ada momen yang benar-benar menggambarkan kenangan sama mba Waw. tapi kebiasaan memanggilnya mbak Waw lah yang membuatku selalu teringat masa-masa bersama beliau di RDK'33. Asal muasal munculnya nama mbak Waw itu adalah karena kebiasaan kita yang kalau ada apa-apa selalu direspon dengan "terus, gue musti bilang WAW gitu?" hehehe, jadi kangen njahilin anti mba Ranita^^

Kenangan tak terlupakan berikutnya adalah kerempongan TA yang berhasil mengundang artis papan atas, Kholidi A., Kang Abik, dan managemennya. yang dibarengi dengan Pasar murah yang diperuntukkan untuk ibu-ibu binaan BPU dan bazar LDJ di luar gedung Robotika ITS. Ada banyak episode yang benar-benar menggambarkan tagline RDK'33 disitu. bahwasanya Ramadhan ini tidak hanya untukku, tapi untuk kita semua. untuk JMMI, LDJ, ITS, Warga sekitar ITS, dan tentunya ini semua kami dedikasikan hanya untuk meraih RidhoNya.

Dan kenangan yang tak terlupakan [lagi] juga terlalu asem untuk diingat, adakah ketika aku, Daul, Tutut, Teteh, dan Ana dimintai tolong untuk mengisi hiburan di Kajian Ibu Bangsa. Si Ketua yang bikin masalah dengan pulang duluan ke Barat. ditambah si Ana kejebak macet dan motor yang dipinjamnya mogok di perjalanan dari Gubeng ke ITS. mengharuskan kami untuk tampil bertiga. Tak ada persiapan. Tak ada konsep yang jelas. Bahkan fix mau mempersembahkan apa untuk ibu-ibu bangsa baru dapat sekitar jam 2 dini hari. Alhasil ya tampil seadanya saja. Entah menghibur apa tidak. Yang penting kami sudah menggugurkan kewajiban kami. Ketika itu kami mempersembahkan lagu "Ibu" dan puisi "Ibu" dengan gubahan dan improvisasi kami sendiri yang #ngawur pol-pol-an. hehe

Setelah mengisi kajian ibu bangsa. kami langsung kabur pulang ke kampung masing-masing. dan menikmati RDK [Ramadhan di kampung] bersama keluarga kami tercinta.^^

34_#RamadhanCeria

“Hidup itu Kumpulan mozaik-mozaik kisah yang bila waktunya tiba akan terkumpul membentuk apa yang kita sebut kehidupan. Mozaik-mozaik itu ditemukan dari berkelana ke segala penjuru bumi. Kita tak dapat selalu mempercepat apa yang seharusnya tertunda, namun yakinlah rahasia Allah & kepastiannya akan indah pada waktunya.”
Ya begitulah hidup. kita tak bisa mempercepatnya jua tak dapat menundanya. Tak bisa dipungkiri jua waktu semakin cepat melesat mengantarkan kita ke Ramadhan kali ini bersama #RDK'34 #RamadhanCeria.

Ramadhan kali ini sudah terpekikkan untuk Full House. Namun ternyata rencana itu kembali sirna tatkala seorang sahabat meminangku untuk menjadi salah satu bagian dari kepanitiaan RDK'34. Entah kenapa ketika itu serasa tak mampu mengelak sedikitpun. Diam, terenung, dan akhirnya bilang "IYA, insyaAllah. Tapi ketika yang di rumah memintaku, maka aku akan pergi.". "Iya, nggak apa, kan kerjamu cuma di awal aja.", jawabnya meyakinkanku.

Bukan kita yang memilih takdir
Tapi takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah
Kita harus selalu mencoba untuk membidik dan melesatkannya
di saat yang paling tepat
-Sultan Sholahuddin Al Ayyubbi-
Ya, rupanya sang takdir telah memilihku untuk kembali membersamai RDK'34. Meskipun sudah kubilang (mungkin) aku nggak bisa bantu banyak di RDK'34 ini secara tersirat. namun ia tetap meyakinkanku untuk bergabung.

Amanah memang tak pernah salah memilih tuannya. tapi ketika si tuan salah dalam menjalankan amanahnya maka itu adalah urusan lain.  "Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah mengkhianati amanah yang dipercayakan padamu, sedang kamu mengetahuinya." (QS Al Anfal 27). Ngeri ketika kembali membaca ayat itu. Mengingat aku tak dapat menemani RDK'34 secara full. bahkan mungkin sama sekali tidak bisa menemani. Aku hanya bisa bantu di awal. Ya sesuai amanah yang disampaikan padaku. Menjadi tim dana, yang selanjutnya berubah nama jadi tim otak amal bersama Kiky, Daul, Rowi, Idrus, dan Singgih, juga ke 24 OC dana yang nggak bisa kusebut satu per satu.

Mengenang kerja Tim Kotak Amal. Rasa-rasanya aku tak memberikan suatu yang berarti. sama sekali tak merasakan peluh dalam juang itu. Sebagaimana yang mungkin dirasakan oleh ke-12 SC dan adek-adek OC RDK'34 seluruhnya. Aku lebih ke pengelolaannya, dan follow up ke adek-adek OC Dana. Dan itupun kurasa tak maksimal. Entah karena apa, aku tak mau mencari-cari kesalahan orang lain. Ya. mungkin memang akulah yang salah.

Sebenarnya ada luka ketika harus meninggalkan kalian, pejuang RDK'34. Seperti tersayat, karena tak bisa mengurangi lelah kalian, mengurangi peluh dan air mata kalian. Berasa tertampar, karena tak bisa membagi bahu ini untuk bersama-sama menopang sebegitu banyak prodak, karena tak bisa membagi tangan ini untuk bersama-sama menyiapkan takjil kobar, BOTR, Sembako Murah, dan prodak-prodak lainnya yang membutuhkan banyak tangan untuk segera dikerjakan dan diselesaikan, karena tak bisa membagi kaki ini untuk sama-sama melangkah ke Sekpi, Manarul, dan tempat-tempat lain yang kalian gunakan untuk berjihad di RDK'34 ini. Sungguh, bukan karena tak mau berbagi rasa lelah, bukan karena tak mau berjuang bersama kalian. tapi karena suatu hal yang tak bisa aku sebutkan disini.

Hari itu, Setelah Gema'34. Aku putuskan untuk memenuhi permintaan orang tuaku yang sudah kutunda-tunda sejak akhir Juni lalu. Bahkan kakak-kakakku tak mengijinkanku kembali lagi ke Surabaya sebelum berakhirnya liburanku. Ya mungkin inilah saatnya untuk lebih membaktikan diri pada orang tua. Melakukan pekerjaan-pekerjaan ibu dan merawat ayah.

Sepuluh hari berjalan, ada banyak agenda yang semestinya mengharuskan aku ada, namun aku tidak bisa pergi ke Surabaya. Aku melewatkan Monev Dikti, Musykom, dan Syuro Direksi BPM. Sedih. Tapi harus bagaimana lagi, Restu untuk kembali ke Surabaya belum kugenggam.

Sahur itu, 19 Juli 2013, entah ada angin apa tiba-tiba ibu mengijinkanku balik ke Surabaya, jua kedua kakak-ku. Tanpa berpikir panjang, aku langsung berangkat ke Surabaya setelah mengantar nenek ke rumah paklek. Sekitar jam 7 aku berangkat dari Terminal Maospati. Kesannya seperti tergesa-gesa. Ya karena seorang sahabat mengharapkan dan memintaku tiba di Surabaya sebelum jam 2. Tapi di tengah perjalanan gak jadi ke acara itu. #glodak. Tapi nggak pa-pa lah. nggak ada yang sia-sia. Akhirnya ikut BPM Ramadhan, yang ketika itu diagendakan buber komunal di masjid Cheng Ho.

Selama di kampung, aku hanya bisa membantu publikasi. sekarang saatnya membantu secara fisik juga. Namun Allah berkata lain. Selalu ada saja sesuatu yang harus dikerjakan sehingga [lagi-lagi] lebih prepare membantu publikasi. Hanya beberapa kali nongol di kobar. Sampe sama koor kobar, Dian, dibilang gini, "sik urip ta kon?", hehhe, mbok de, mbok de, jadi kangen saat-saat nyuci gelas bareng dirimu di RDK'33. setiap hari sampe bosen melihat wajahmu :D #maaf yeee. Ketika mau bantu bugkus-i sembako murah pun, juga kesangkut di stand SALAM 1314. Dimintai tolong untuk jaga stand adek-adek SALAM. Ya sudah, akhirnya tidak jadi bantu koor SC bungkus-i sembako. #afwan nggeh, kasihan adek-adek SALAM nggak ada yang jagain standnya.

Rencananya sih, pengen ikut mudik bareng. Tapi pada akhirnya harus pulang duluan seperti tahun lalu. Masalah klasik. Sudah diminta pulang sama keluarga. #hehe Alhasil tanggal 28 Juli kemarin sudah pulang ke Magetan [lagi]. Jadi jika dihitung-hitung aku hanya 10 Hari di RDK'34 ini.^^

Teruntuk Adam, Angga, Al Mahi, Ady, Frans, Sindu, Siti, Susi, Badriyah, Fitria, Ririn, Faiq, Rowi, Idrus, Singgih, Daul, Kiky, Dek Tono, Dek Zaidah, Dek Mifta, Dek Nur Fain, Dek Rangga, Dek Iin, Dek TO, Dian, Dek Ira, Dek Diani, Dek Susi, Dek Shobi, Dek Niswa, Dek Tini, Dek Afifa, Dek Wahyu, Dek Salsa, Dek Bela, Dek Renny,Dek Imaniar, Fadia dan semua adek-adek OC yang tak bisa kusebutkan satu per-satu, 

“Saat orang-orang bekerja memenuhi kebutuhan dirinya, seorang PEJUANG berpeluh keringat memenuhi kebutuhan orang lain. Saat orang-orang beristirahat, seorang PEJUANG terus beramal utnuk istirahatnya di alam kubur. Saat orang-orang menumpuk harta untuk kesenangan dunia, seorang PEJUANG sibuk mengumpulkan amal untuk kebahagiaan akhirat. Semoga Allah memuliakanmu wahai PEJUANG RDK'34!!!”

Afwan nggeh, nggak bisa bantu banyak di RDK'34 ini. sejujurnya aku malu sama kalian. yang begitu tangguh memperjuangkan keceriaan RDK'34 ini. yang selalu menyembunyikan peluh, lelah, kesal, dan air mata kalian demi menyuguhkan sebuah keceriaan untuk penikmat RDK'34 ini.

Aku tahu betapa lelah kalian sebenarnya, aku bisa merasakan betapa peluh dan air mata itu sesekali mengucur di hati-hati kalian, namun dengan lihai dan manisnya kalian bungkus oleh keceriaan wajah dan manisnya senyum kalian.^^

Jazakumullahu khairan katsiran, telah menyukseskan RDK'34 ini, waktu, tenaga, pikiran, kebersamaan dengan keluarga tercinnta saat Ramadhan, dan semua yang antum korbankan untuk RDK'34 ini yang semata-mata terdedikasikan hanya untukNya. InsyaAllah akan terbayar indah olehNya. Sebagaimana termaktub dalam QS At Taubah 111, "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."

*dari 32 33 34, selalu membersamai dan memaknai ramadhan bersama keluarga yang berbeda dan di tempat yang berbeda-beda, Magetan Surabaya Gresik :)


*Special thanks to Keluarga di Magetan, Keluarga di Gresik, Keluarga RJ, Keluarga JMMI, Afida [yang antar jemput aku Bratang-RJ], Mbak Wihdah [yang masakin buat buber], Mbak Ika [yang mau minjemin sendal kuning-nya], dan semua yang membersamai langkahku disini^^

*Mas Hendro, Mba Ngatini, dan semua SC RDK'33, kita masih punya utang lho, katanya kemarin 10 besar cerpen mau dibukukan. #hayooo, sudah jadi belum? #peace

*Tim Kotak Amal, Afwan nggeh jika an banyak salahnya, jazakumullah atas kerjasamanya^^

*Teteh, Fadia, oleh2nya jangan lupa.. hehhehe ^^

*Itis #Semangat, tetep ceria yo pek :)

*dan buat semua yang tak bisa kusebutkan, Selamat Mudik Bareng, 3 Agustus 2013 / 25 Ramadhan 1434 H, Semoga selamat sampai tujuan masing-masing. Salam hangat buat keluarga antum. Jangan lupa oleh-olehnya. hehe^^



2.44 l 25 Ramadhan 1434 H
*dalam bingkai RDK 32 33 34 #Ramadhan_UntukNya
*risk*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar