- Rabu, 31 Juli 2013

Cerita Lalu #Aku dan SMANTI

 Ini adalah tulisan 2 tahun lebih yang lalu, ketika baru lulus dari SMANTI. Tergelitik haru mengenang masa-masa paling indah itu #masa-masa di sekolah.
MY STORY DRAWS MY DREAM

Aku disini bukan tanpa perjuangan. Yang mudah saja menapaki pelataran daratan ini. Caci maki lingkungan sekitar seakan mencambuk. Tak jarang derai ini membanjiri pulau kapuk, yang dengan setia menampung linangan hujan dari kedua bola mata ini. Hati ini selalu menjerit, kenapa semua harus mencegah untuk sebuah kebaikan. Kenapa semua harus memaki jika aku memang mampu. Mereka tidak tahu apa-apa, tapi bertingkah seolah-olah telah menjelajah seisi dunia. Mereka hanya berkata sesuai logika mereka. Mereka tidak pernah bertanya dalam hati kecil mereka. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT. Telah berkehendak. Awalnya sempat stress, sempat ingin mundur sebelum menjalani perang. Namun dorongan luar biasa dari orang-orang terdekatku membuatku gigih untuk melanjutkan perjuanganku. Aku percaya jika Allah masih mengujiku, maka Allah masih sayang padaku. Pasti Allah akan memberikan jalan selama kita terus mengingatNya, berhuznudzon padaNya, dan ikhlas menjalani setiap ujian dariNya.

Pertama aku kesini, aku didampingi oleh kakak. Kakaklah orang pertama yang mendukungku untuk kesini. Dengan sisa beasiswa SMP, aku mencukupi semua kebutuhan siswa baru, termasuk biaya pendaftaran kemarin. Mau daftar ulangpun, aku sempat ragu. Apakah ini yang terbaik dari Allah untukku? Benarkah ini tempat ternyaman yang Dia pilihkan untukku menimba ilmu? Entahlah, aku belum bisa memastikan sebelum aku merasakan suka dukanya nanti. Yang jelas ini adalah salah satu dari rencanaNya yang telah tertulis untukku. Aku harus menjalaninya.

Aku termasuk orang yang friendly, aku mudah menemukan teman saat pendaftaran. Tapi semua yang aku kenal saat pendaftaran tak satupun menjadi teman satu MOS. Saat MOS aku merasa agak sulit beradaptasi. Teman-teman seperjuanganku disini sepertinya kurang respect dengan orang kecil sepertiku. Tapi aku tetap tidak boleh suudzon, mungkin mereka hanya belum mampu membaur seperti aku yang belum begitu membaur dengan mereka. Beruntung kekakuan itu mencair pada saat-saat terakhir MOS. Dan ternyata kelas diacak lagi, dan kali ini untuk satu tahun kelas X. Lebih beruntung lagi, aku satu kelas dengan beberapa teman yang aku kenal saat pendaftaran. Aku langsung masuk ke relung mereka, merekapun juga telah terbawa dalam nuraniku. Disini pertama kalinya aku benar-benar jatuh cinta. Dan untuk pertama kali juga aku merasakan sakitnya disakiti cinta. Tapi alhamdulillah, aku bisa menyikapi cinta sesaat yang seharusnya belum ada dalam diriku ini dengan bijak. Walau dengan setitik airmata penyesalan atas kebodohanku dan mungkin kejahilanku yang telah menaruh hati padanya. ( hehehe)

Hari demi hari aku lalui dengan sahabat-sahabat baru disini. Canda dan tawa, pahit dan getir, kami lalui bersama. Seolah telah menjadi keluarga, satu sama lain saling mengisi. Hingga tak terasa kami pun harus terpisah karena jurusan berbeda, kelas berbeda, dan sahabat yang berbeda pula. Tapi itu tak masalah, selama kita terbuka, menerima segala perbedaan dan membuka hati untuk sahabat-sahabat baru, InsyaAllah everything will be okeyJ

Kelas XI, menurut pengalaman senior, kelas pertengahan ini adalah saat untuk nakal, tapi tidak serta merta melupakan prestasi. Dan terbukti, banyak anak yang semula bersinar di kelas X, sekarang meredup, bahkan sempat ada yang padam. Tidak terkecuali dengan aku. Penyakit malas yang berkepanjangan benar benar menyiksa. Yang semula tidak pernah remidi. Sekarang ada semboyan, ” nggak remidi, nggak seru”. Astagfirullah, setan apa yang mendekap erat jiwaku? Hingga dengan mudahnya mematahkan semangatku untuk belajar dan menimba ilmu. Aku sempat benar-benar menyesal, ketika harus remidi kimia bab Buffer dan Hidrolisis sampai 2 atau 3 kali saat itu, aku sudah sedikit terlupa. Aku benar-benar malu dan sedih. Aku berusaha mati-matian mempelajari bab itu. Dan alhamdulillah aku lolos, sementara masih ada beberapa teman yang harus mengulang. It’s really dissapointed. Namun bahagianya di kelas XI adalah ada kesempatan study tour ke Bali. Awalnya aku ragu untuk ikut. Namun kakak sekali lagi menepiskan keraguanku. Kakak bilang padaku dia yang akan menanggungnya. Kapan lagi adik ke Bali kalau tidak mengambil kesempatan ini? Kalau orang lain bisa, adik juga bisa. Subhanallah, aku benar-benar beruntung mempunyai kakak sepertinya. Ya Allah, berilah aku kesempatan untuk bisa membalas kebaikan orang-orang yang telah membuat aku mampu seperti ini.

Di penghujung kelas XI, aku merasa sangat takut. Takut kehilangan sahabat-sahabat yang luar biasa yang aku temukan di kelas ini. Inginku kami tetap bersama. Namun kebijakan sekolah memutuskan untuk mengacak kembali di kelas XII. Sebenarnya itu tak masalah, tapi entahlah, hati ini tak mau berpisah. Sekali lagi, aku harus ingat ini demi kebaikan. So, don’t worry, He’s more understand what don’t we understand.

Hari hari yang berat di kelas XII. Materi, tugas, ulangan, remidi, BIB menjadi makanan yang tak pernah kurang untuk kami. Meski sempat kecewa karena harus diacak, tapi ternyata, aku justru menemukan hal-hal yang baru di kelas ini. Waktu yang tidak genap 1 tahun aku lalui dengan sahabat-sahabatku di sini. Walau tak selalu bersama, seiya sekata. Namun kami tetap satu keluarga yang harmonis dan kocak. I really happy can be here with them, do everything together, spend the last time in this high school by friends who are excellent like them.

Aku bersyukur bisa menyelesaikan studyku disini. Tapi ini belum seberapa. Ini barulah awal dari perjuanganku yang sesungguhnya. Aku berharap bisa mewujudkan mimpi-mimpiku yang telah terajut dengan indah. Semoga Allah meridhoi setiap langkahku. Semoga Dia selalu ada di hati dan pikiranku. Semoga Dia melukiskan rencana yang indah untuk dunia dan akheratku. Dan semoga apa yang aku pilih adalah yang terbaik dari Dia untukku, untuk agamaku, dan untuk kehidupanku sekarang maupun masa mendatang. Amin, amin, amin ya Rabbal alamin...

Special thanks to Mrs. Diana, Mr.  Whassi, Mr. Ayiek, Mrs. Retno and all of my best friends.
I LOVE YOU :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar