- Kamis, 07 Juni 2012

ITS EXPO, you make me crazy...


Hehehhehe, mengutip kalimat yang pernah dan bahkan sering aku dengar...
Ini ceritaku... mana ceritamu.... ?
.
.
.
seribu langkah kaki kecilku...
berlari lurus ke arah dekap hangatmu...
seakan tak sabar ku menunggu...
seuntai mimpi indah hadir di hidupmu...
senyummu menguatkan setiap langkah-langkahku...

ya, begitulah lirik-lirik lagu yang dipopulerkan oleh Tia AFI... mengharukan,... tapi memang begitulah perjalanan di sekitar kita,,, tak terkecuali langkahku di ITS EXPO.
Entah tanggal berapa, hari apa, jam berapa, aku tak mengingatnya dengan jelas. Yang pasti saat itu mentari sudah tergantikan bulan.
Tak sebegitu mengingat dngan detail siapa dan apa yang berhubungan denganku kala itu. Yang pasti kuingat ada 3 kakak yang men-screening-ku. Dan yang paling kuingat adalah mas Tebo. karena beliaulah yang paling unik. Heheheh

Sebenarnya kalau boleh jujur,... dulu itu aku dipaksa untuk ikut oprec oleh seseorang. Namun paksaan itu berubah menjadi amanah ketika aku selesai mengirimkan berkas-berkas persyaratannya. Karena amanah itu harus dijaga. Amanah bukan hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, kepada orang lain, namun tanggung jawab terbesar adalah kepada Allah SWT. jadi ketika aku mendapat kesempatan untuk lolos dan mendapat amanah di salah satu sie. Maka akan aku usahakan untuk memberikan kontribusiku secara totalitas dan loyalitas. Ya, walaupun pada kenyataannya, aku belumlah sempurna menjalankannya.
Awalnya, aku mendapat amanah di sie acara talkshow budaya. Sudah jlan beberapa pertemuan. Sudah dibagi jobdesknya. Ehhhhh,... tiba-tiba, suatu sore mendapat sms dari koor-ku dan Mas Sengky... bahwa nama ini-ini-ini dari talkshow budaya dimohon untuk membantu acara Cosplay. Dan salah satunya adalah aku. Awalnya sempet ngganjel di hati. sempet protes juga. Tapi kata Mas Sengky, dalam sebuah kepanitian hal seperti itu sudah biasa. So, it’s okey. Aku berusaha profesional dan tetap menjaga loyalitas dan totalitasku.
Seiring berputarnya sang waktu, aku mulai membaur dengan teman-teman cosplay. Seintensif kita berkumpul untuk rapat ini-itu tentang cosplay, seintensif pula kita saling mengenal dan memahami satu sama lain. Meskipun aku terbilang jarang ngumpul, karena aturan yang sedikit memenjarakanku. Namun sebenarnya aturan itu adalah kebutuhanku. Dan aturan itu pula telah melindungiku. Meski kesannya terpenjara, namun hatiku tak pernah terpenjara. Aku bisa mengikuti apa yang menjadi inginku dan memberikan kontribusi pada KM ITS sesuai amanah dan kemampuanku.
Mendekati hari H, aku, Bima, Adel, Zam, Husna, Shu, dan mbak Hefdy disibukkan dengan berbagai hal terkait persiapan kompetisi cosplay. Kami saling bahu membahu untuk menyelesaikan apa yang kurang. Kami juga membantu sie acara lain yang membutuhkan. Intinya di ITS EXPO ini, kita saling memahami dan memotivasi.
Tak terasa masa yang terus berjalan sesuai kehendakNya telah mengantarkan kita di pembukaan ITS EXPO. Ada cerita lucu, menjengkelkan, sekaligus memalukan saat aku ikut nggowes. Niatnya kita nggowes bareng ITS EXPO. Dan memang setiap sie acara harus ada perwakilan untuk nggowes dan untuk rapat. Sesuai keinginan dan kesepakatan, aku ikut nggowes. Aku berangkat sama Anggit dari sie wahana-pendopo. Kemudian bertemu teman-teman jurusanku yang niatnya ikut nggowes-nya ITS EXPO juga di pertigaan biologi. Dengan semangat ’45, kami menggayuh sepeda kami mnuju graha. Namun tidak sampai graha, kami mendapati pe-nggowes yang sudah memenuhi bundaran ITS melaju ke arah RCTI. Dan tanpa berpikir serius, kami ikuti saja rombongan tersebut.
Pikir kami lepas, melalang buana seiring kayuhan pedal sepeda ontel kami. Kami hanya memikirkan satu al yaitu bersenang-senang. Tapi kemudian aku merasa aneh ketika kami melewati para penunjuk jalan yang mengibarkan bendera di rute perjalanan kami. Hati kecilku bertanya “ kok nggak ada yang pake identitas ITS ya? Ini sebenarnya rombongan siapa? Ah, ikuti saja....”
Semakin bertambah detik dan menit di jamtanganku, semakin meninggi mentari yang beredar mengiringiku, dan tentunya semakin jauh. Aku mencoba mengingat-ingat sesuatu. Astaghfirullah, perasaan rutenya nggak kesini. Apa karena aku nggak tahu tempat-tempatnya. Huftttt, sekali lagi aku mengelak dari kekuatiranku, dan berkata dalam hati “ikuti saja...”
Semakin jauh.... dan semakin jauh lagi....
“Preeeeeeeeeeeettttttttttt.....” suara peluit polisi di perempatan menuju UBAYA itu mengehentikan roda sepedaku.
Aku ditanya sama bapaknya, “Rombongan mana dek?”
Dengan santai aku menjawab... “ITS pak...”
“Lho,... ini rombongan UBAYA lho dek...., adek salah rombongan...”
“Haaaaaaaaaaaaaa..”, sontak aku terkaget dan ingin tertawa.
Akhirnya kami berempat kembali ke Graha dengan meraba-raba jalur pulang menuju ITS. Segala bentuk ungkapan kekecewaan hampir kami gerutukan di sepanjang perjalanan. Kami saling menertawakan kebodohan kami hingga tak terasa sudah menyentuh portal asrama.
Besar harapan kami ketika sampai di Graha, sudah ada stan-stan penjual makanan atau minuman.
Tetapi, ternyata, belum satupun yang menjajakan. Hanya stan-stan hampa yang berjejer rapi. Setelah meng-GJ-ria di dekat parkiran. Setapak demi setapak kami melangkah ke belakang Graha. Kami mendapati para panitia sedang mempersiapkan berbagai hal untuk acara outdoor. Ada yang angkat-angkat, ada yang bersih-bersih, ada yang masih ngecat, ada yang masang-masang, ada yang nali-nali, ada yang wira-wiri, dan ada yang ribet sendiri. Pokoknya ibarat kapal pecah, namun pecahnya indah.
Selama kompetisi cosplay belum terlaksana, kami memang disubukkan dengan bantu sana-sini. Tapi yang special dari cosplay, ada stan photobox yang menyediakan pakaian adat Jawa dan aksesorisnya. Kami mengundang fotografer handal dari ukm fotografi. Jeng,, jeng,,, jeng,,... siapa mereka? Mereka adalah Putri, Hamim, dan Ilham. Selama 5 hari kami bersama-sama melayani pengunjung yang serba gila. Gila di foto maksudnya.. hehhehehe,.. ada yang bagian operator, duduk santai di depan laptop. Ada yang bagian kasir, jelaslah yang ngurusi pembayaran dan kembalian. Ada yang bagian perlengkapan, tugasnya membantu para model memakai baju dan aksesoris, juga yang menata kembali perlengkapannya supaya terlihat rapi nan indah. Ada juga yang bagian operator lapangan, mengarahkan pengunjung untuk datang dan mencicipi photobox kami. Ya, istilahnya yang bengok-bengok promosi begitu. Dan yang bikin tambah seru, nggak hanya pengunjungnya yang antri berpose di karpet putih bersinar, meskipun sebenarnya karpet itu hanyalah bekas banner. (red: cek melas’e rek, rek... bekas banner jare... hehhehehheeh!!!!)
Dari photobox itu, kami menghasilkan keuntungan yang lumayan, lhoooo....^,^
Saat hari H nya cosplay, hampir dari semua kami mengambil jatah bolos kuliah. Tapi aku ijin kok. Kan sebagai mahasiswa yang paham bagaimana ia bersikap, harus selalu sopan ketika ada dan tiada. Ya, istilahnya sih begitu menurutku. Kalau ada yang nggak sepakat, boleh komen dah....^,^
Kala itu benar-benar rempong. Aku sempat dikatakan nggak pantas jadi sales ketika meemui salah satu dewan juri. Aku juga harus menunggu teman-teman datang, sendirian di Graha. sungguh, betapa krik-kriknya hatiku. Mondar-mandir nggak jelas. Keluar masuk Graha berkali-kali. Saking malunya karena wira-wiri sendiri tanpa kejelasan. Akhirnya aku beli es krim dan semedi di tangga menuju lantai dua graha. itu pun masih krik-krik. Makan es krim pun tak jua mengembalikan mood ku.
Setelah hampir dua jam menunggu, mereka baru berbondong-bondong datang.ingin marah, tapi tertahan. Lagi pula aku tak bisa. tak ada gunanya juga. lebih baik bersama-sama mengerjakan dan mempersiapkan acara. Meskipun rempong, dan sempat ada miss dengan pagelaran seni. Alhamdulillah, acara kami, javanese cosplay competition, sore itu, 25/04 2012, berjalan lancar dan sesuai sasaran.

Ya, itu cerita perjalananku di cosplay.....
Harapanku, semoga tahun depan cosplay tetap ada. ITS EXPO semakin amazing, semakin berwarna, dan semakin banyak dana yang mensponsori. Ihihihihihihihi ^,^
Untuk semua elemen ITS EXPO....
Terimakasih sudah menjadi sahabat-sahabat baruku, terimakasih atas kerjasamanya.
Yakinlah setiap tetes keringat yang keluar, setiap tetes darah yang berdesir, setiap nafas yang terengah, setiap detak jantuk yang berdegub, setiap peluh dan air mata yang mengalir,.... Allah SWT. telah mencatatnya sebagai amal kita.
Dan ketika mereka bertanya padamu tentang semangat, jawablah bahwa bara itu masih tersumat dalam dadamu! Bahwa api itu masih bersemayam dalam dirimu! Bahwa matahari itu masih terbit dari hatimu! Bahwa letupan itu siap meledak dalam duniamu! Katakan itu pada mereka, orang-orang yang ragu akan kemampuanmu. Karena mimpimu saat ini adalah kenyataan untuk esok. ( Hasan Al-Banna )”.
*salam seni, ilmu, dan budaya^,^

( Hidup ini adalah untuk berbuat sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
As simple as you want- Riskha Tri Oktaviani )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar