- Selasa, 16 Juli 2013

Sederhana

Biarlah dedaunan itu jatuh dari rantingnya
Dan biarkan angin membawanya terbang
Ke suatu tempat yang tak nampak oleh mata
Karena memang begitulah takdir menjadikannya
daun jatuh, tak pernah sekalipun ia membenci angin^^
[17/7/13]-Kokok ayam dan cit cuit anak ayam mulai terdengar mengeras. sementara angin terus menari sesuai takdirnya. mengundang hawa dingin yang terus menyelinap ke relung. menjadikan jiwa-jiwa itu enggan untuk menyentuh segarnya air.

5.37 jam digital di laptopku telah mengingatkan pagi. emak yang sehabis subuh tadi berbaring lagi bergegas merapikan diri dan memulai aktifitasnya. kutengok luardari sela rongga pintu dan kaca jendela, awan itu sudah nampak indahnya. namun angin masih saja berlalu lalang menerbangkan segala yang ringan untuk diterbangkan, jua menggoyangkan daun pisang dan daun tebu yang menjulang di sekitar rumah.


Aku masih belum bergerak dari tempatku. masih di depan laptop dengan (masih) mengenakan mukena lengkap. kutuangkan egala imaji dalam tulisan ini. "Aku hanya ingin menulis sesuatu yang sederhana", ya, merenda kata dan mendalami makna. menjejakkan sejarah melalui tulisan-tulisan ini. meskipun sederhana. setidaknya ada sesuatu yang bisa dikenang dan ada sejarah yang aku tinggalkan untuk mereka "penikmat karya" ketika suatu saat nanti aku pergi menemui Rabbku dan Suri Tauladan Terbaikku.

Aku Hanya Ingin Menulis Sesuatu yang Sederhana
Sederhana untuk dibaca
Sederhana untuk dipahami
Dan sederhana untuk dibagi
Aku Hanya Ingin Menulis Sesuatu yang Sederhana
Sesederhana kata ini terenda menjadi kalimat
Sesederhana imaji ini tertuang ke dalamnya
Dan sesederhana hati ini memaknainya
Aku Hanya Ingin Menulis Sesuatu yang Sederhana
Sesuatu yang indah ketika dilihat
Sesuatu yang nyaman ketika didengar
Dan sesuatu yang menyejukkan ketika dirasakan
Dan Aku Hanya Ingin Menulis Sesuatu yang Sederhana
sesederhana angin menerbangkan dedaunan ke tempat yang ditakdirkanNya
Sesederhana air yang mengalir ke tempat ia bermuara
Dan sesederhana senja, awan, dan pelangi memberikan keelokkan pada langitNya



6.06 l di sela-sela mengurusi adek persiapan ke sekolahnya
08 Ramadhan 1434 H
*risk*

4 komentar:

  1. Sesederhana aku yang membaca tulisanmu *ceileeeh :D

    BalasHapus
  2. hahahhahha, bagus2 tulisanmu del.. aku mah masih belajar.. dan cenderung nulis bebas.. hehhehe, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. whua sudah dikunjungi ya, *jadi malu -_-*
      eh sama aku juga masih belajar, smuanya ditulis spontan itu ris, jadi sama aja nulis bebas :D

      Hapus
    2. hehe, kan masuk di blogku jadi ya otomatis terkunjungi.. hehheh, suka nulis sejak kapan? ajarin donk ^^
      ga perlu malu, bagus gitu kok :)

      Hapus