- Senin, 15 Juli 2013

-BELAJAR PEKA- Lihat, Dengar, Dan Rasakan ^^

Apakah ada di belahan bumi ini, seorang manusia yang dapat mengenal manusia lain 100% ? " Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa tahu " Mungkin dengan ini saya dapat belajar agar lebih memahami orang lain dan meningkatkan PEKA.. — penuh harap . [seorang sahabat, 14 jam yang lalu melalui FB]

Memahami orang lain, meningkatkan ke-PEKA-an kita terhadap orang lain, memang bukan perkara yang mudah. butuh waktu yang tidak sedikit untuk seseorang bisa memahami karakter, pemikiran, bahkan hati eseorang lain. kecuali bagi orang-orang tertentu yang bisa dengan mudah memahaminya dan memang di-anugerahi kepekaan hati jua ketajaman firasat untuk bisa dengan mudah mengerti, memahami, dan memasuki hati orang lain.



PEKA-memang bukanlah sebuah mata kuliah yang harus diambil pada setiap semesternya, jua bukan mata pelajaran yang wajib dipelajari di kelas-kelas. namun lebih dari itu, PEKA bagiku adalah sebuah mata kuliah kehidupan. dimana kita bisa memahami orang lain dan lingkungan sekitar dengan melihatnya dari hati, dimana kita bisa memahami orang lain dan lingkungan sekitar dengan mendengarnya dari hati, dan dimana kita bisa memahami orang lain dan lingkungan sekitar dengan merasakannya dari hati.

Jika berbicara "dari hati", memang susah. bahkan seorang yang PEKA sendiripun tak bisa menjelaskan bagaimana dirinya bisa melakukannya. ya tak usah jauh-jauh mencari. sebut saja aku. aku tak tahu apakah aku ini adalah orang yang PEKA. tapi kata guru dan sahabatku demikian. entah apa yang membuatku (kata mereka) PEKA seperti ini. aku hanya mencoba melihat mendengar dan merasakan segalanya dari hati. Melihat, mendengar, dan merasakan apa yang disuarakan hati. Memang susah dijelaskan, jua susah dibahasakan. tapi memang beginilah yang kurasakan tentang PEKA.

belajarlah untuk peka, lihat, dengar, dan rasakan^^
Belajar Peka-memang tak mudah
cobalah lihat
dari raut wajahnya
adakah wajah itu merona bahagia
ataukah pucat yang entah karena apa
dari sorot matanya
adakah mata itu meyiratkan keceriaan
ataukah memerah dan air mata yang sulit dibendungnya
dari senyumnya
adakah manis itu masih tersimpul
ataukah pahit telah membalikkannya
dari gerak tingkahnya
adakah lincah riang itu masih dibawanya
ataukah lelah yang menghambat bahkan mencobanya berhenti
cobalah dengar
dari suaranya
adakah itu suara bahagia
adakah canda dan gelak tawa yang dihadirkannya
adakah risau kegalauan
ataukah jerit nestapa yang coba disembunyikannya
cobalah rasakan
dari apa yang disampaikannya
adakah kata itu lancar seperti biasanya
ataukah terbata atau bahkan terdiam seperti ada yang ditutupinya
ataukah memunculkan kata yang tersirat untuk coba kita pahami maknanya
dari bagaimana ia bersikap
adakah sikap itu seperti biasanya
ataukah ada yang berbeda, yang menjadikan tanya kekwatiran terhadapnya



8.49 / 7 Ramadhan 1434 H
kamar impian / dalam hening memaknai PEKA
*risk*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar