- Jumat, 12 Juli 2013

Buah Pena Sahabatku

puisi-puisi ini sengaja ku koleksi untuk sahabatku... agar dia tahu bahwa karya-karyanya luar biasa, agar dia tahu bahwa menulis itu indah, menulis itu menyenangkan.


buah pena sahabatku, Ario Setiawan, yang kini telah hijrah ke Surakarta untuk menempuh pendidikan.



10/11/2010

Pagi ini aku terjaga lebih cepat
Terbuka mata di tengah gelap yang pekat
Ku sadarkan diri dg wudhu lalu sholat
Ku perhatikan sekitar
Sunyi masih mendekap erat hari ini
Bising suara masih belum dimulai
Rumput2 sedang sibuk bermandikan embun
Hewan ternak masih terkunci rapat dalam kandang
Yang ada hanya si jengger merah
Yang sedang asyik berdandan
Menyiapkan diri untuk segera bertugas
Tugas mulia bangunkan seluruh umat
Agar terhindar dari kerugian hidup
Ayo kawan kita bergegas
Ringankan beban si ayam jantan dg bangun lebih mendahuluinya
Selamat pagi para sahabat


11/11/2010

Bersilat lidah
Kau bermain kata
Berputar fata ini kau ciptakan
Putihnya kertas
Kau guyur dg tinta hitam
Semua yang terucap
Menutupi indahnya kebenaran
Tak ku duga lidahmu semburkan bisa
Tak kuasa ku menahan rasa
Rasa kecewa yang langsung mencambuk hati
Terkulai lemas aku di atas harapan
Namiun aku biarkan racunmu menyerbu
Bahkan sampai nanti hentikan krja jantungku
Karena aku
Akan terus menyayangimu

12/11/2010

Sunyi di malam ini
Aku harap mampu tenangkan hati
Redupnya sinar rembulan
Aku harap mampu jernihkan pikiran
Lalu aku mulai dengan sebuah kata
Maaf
Kumohonkan atas berbagai khilaf
Banyak kata yang telah kuluapkan
Yang mungkin membawa puing tajam
Pasti banyak menggores perasaan
Ku sadari kau adalah perempuan
Yang mudah hanyut oleh perkataan
Tapi, semua itu hanyalah kata2
Yang tiada maksud selain canda

Maaf ya kawan atas semua!

21/11/2010

Sebuah nama sebuah cerita

Hati ini terasa smakin padat
Bermulai dari sebuah nama singkat
Sebuah cerita mulai terangkat
Maaf jika ku ingin mendahului kodrat
Maaf jika ku bertindak tanpa isyarat
Ingin ku buka itu di waktu yg tepat
Tp sayang semua terlambat
Tapi...
Apakah ini hanya kebetulan
Ataukah memang sebuah suratan
Entahlah, hidup ini berhasil buatku kebingungan
Kini,..
Ku hanya berpegang pada tulus
Mengikuti kemanapun angin segar berhembus
Kakiku hanya bertumpu pada takdirNya
Yang menjaga langkah2ku agar tetap lurus dan sentosa

Amin...

23/11/2010

Siang yang tak selalu terang
Langit tak selalu berlapis awan
Awanpun tak selalu beriringan
Gambarkan tenang keseimbangan hidup
Kadang tersandung saat berjalan
Kadang terjatuh saat berlari
Kadang sulit tuk mencoba
Kadang gagal saat berlatih
Terlalu tinggi terbawa mimpi
Buat kita terjatuh tanpa prestasi
Itulah kita yang masih bergelayut pada kencangnya rotasi hidup
Tak ada cara tuk menghindarinya
Kecuali dg menghadapinya


Sekedar untuk perenungan
Oleh : 04_12@”

Kalau di AMRIK punya HOLLYWOOD
Dengan actor dan aktris yang menarik nan kaya raya
Di INDIA punya BOLLYWOOD
Dengan actor yang menjual brengos dan hidung
Dengan aktris yang menjual pusar beserta perutnya di setiap tarian
LALU BAGAIMANA DENGAN NEGARA KITA???
Di mana ada tokoh bernama UANG
Yang kuasanya mampu mengalahkan pimpinan negara
Yang tipu dayanya buat kita terlena
Yang dengan rayuannya kita tega merampas hak orang lain
Si tokoh UANG
Hanya berkawankan tiga tokoh lain
KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME
Tapi mereka sanggup menghancurkan negara ini
Merekalah bintang di negeri ini
Bintang yang amat sangat berbinar
Yang buat Negara kita terkenal
Dengan SEMRAWOOD!!!


Tekanan Batin
( Ario Setiawan_XII-A2 )

Terkulai lemas aku di sudut ruang
Tiada daya tuk lawan sepi yang menerjang
Suara bising di luar sana tak mampu masuk dalam telinga
Kupandang sebuah lentera yang tergantung
Mulai kutiupkan suara hati yang terundung
Sejenak aku ingin lepas
Dari semua beban dalam rutinitas
Ingin sekali ku lari dan bebas
Dari benda yang disebut kertas
Bukan maksud hati untuk menyerah
Salah jika kau anggap aku lemah
Hanya tak ingin otakku melemah
Karena tergerus kelembutan masalah


18.45 / 07 Desember 2010

Berdiri tegak menghadap sang surya
Di bawah mega yang mulai menjingga
Terpaku, terpatri, dan terdiam
Sepasang mata ini coba merangkul apa yang disuguhkan alam
Ketika,
Sang gunung berikan kemolekan tubuhnya
Timbul sang awan yang pamerkan kelembutan
Namun hanya dengan ketenangan jiwa
Sang air membalas
Sepasang telinga mulai membaca sekitar
Terdengar cibir angin pada mereka
Gemericik air coba pecahkan sunyi
Mengajak angin bermain di tengah samudra
Perlahan aku coba tuk merasa
Bahwa sang pasir mulai iri pada mereka
Gelombang air pun menggandengnya erat
Membawanya bertamasya ke dasar lautan
Tak lupa jua ku rangkul si Jangkung pohon kelapa
Dialah pengawas pantai yang sesungguhnya
Bersama angin ia bermain
Alunan musik sang ombak
Buat mereka menari riangdi atas pasir
Subhanallah,
Aku rindu menyaksikan mereka
Damaikan negeriku

05.22 18-01-2011

Hitam tak lagi berkuasa
Kerlap-kerlip para prajurit mulai tiada
Sang ratu mulai binasa
Perlahan terkikis masa
Langit membaca tanda
Bersiap tuk ganti suasana
Aura sang raja tembus angkasa
Tanpa prajurit ia berkuasa
Hati datang menyambut riang
Kala hari tlah menjelang
Hari baru bagi jiwa yang tenang
Syukur jiwa kan terus meradang

Assalamualaikum wr wb
Selamat pagi kawan

19.39 18-01-2011

Jingga bercampur emas kemerahan
Menipis dan hilang di balik dedaunan
Biarkan ia menuju peraduan
Tinggalkan kemeriahan jalan
Sunyi siap tuk gantikan
Bersama sepi ku lepaskan angan
Berharap ku dapat lewati malam
Bersamamu temui kehangatan kasih
Coba cumbui bibir cinta
Yang tersuguh manis di balik kata-kata sayang
Dirimu adalah magnet hidup yang nyata
Aku yakini garis-garis kesetiaanmu
Tanpa perlu menabur serbuk-serbuk curiga

( jadikan aku besi terdekat, meski baja-baja lain coba tuk trus mendekat )


19.37 24-01-2011

Bulan masih sembunyi
Meski hujan telah terhenti
Bintang pun enggan berkelip
Meski kilat tlah henti berkedip
Hanya sisakan tetes-tetes air
Yang bergelayut mesra di ranting
Daun jadi papan lontar
Yang jatuhkan angin pada mimpi
Lalu sadarkan hati agar kaki mulai beranjak

Begitu terasa hangat bagiku
Meski hujan ciptakan dingin yang merangkul
Panjangnya tangan memang terbatas
Tapi kasih sayang ini bagai karet
Cinta terikat tanpa hitung batas
Bersatu atas beda yang melintas
Sama sakit saat tertindas
Dan berpikir bersama tuk bebas


21.15 26-01-2011

Semakin hari
Malam semakin redup
Langit bergulir makin jauh
Hanya ciptakan angin kosong
Tanpa harumnya janji-janji
Dari celah sempit di balik bebatuan
Terdengar kecil gosip-gosip tanah
Yang mencibir langit atas hujan
Mau kemana langit itu bergulir?
Begitu sulitkah tuk ciptakan hujan?
Tak ada kilat yang mengejutkan
Namun gunturnya begitu dahyat
Dimana uap air laut mereka sembunyikan?
Lelahkah langit kini memberi berkah?
Langit terdiam
Lalu tertawa atas sebuah kuasa
Tak perduli akan sebuah derita
Karena kebutuhan mereka bukanlah prioritas

” sebuah kemunafikan, yang begitu nyata di perlihatkan langit pada tanah ”



21.18 31-01-2011

Saat pesona cinta melelehkanmu
Renungkan sepatah kataku
Lupakanlah kegelisahan di hati
Kuatkan langkah
Basuh lukamu
Hari masih panjang
Dan waktu masih setia berjalan
Esok mentari pasti kan terbit hangatkan hati
Langit malampun kan bertabur bintang
Temani tidurmu
Pejamkan mata lentik itu
Sandarkan sejenak beban di bahu
Lepaskan jauh semua ragu
Percayalah
Pasti ada yang kan merindukanmu
Rindu tuk membelai lembut hatimu
Dan bahagia tuk menyayangimu
Tersenyumlah
Dan temukanlah cinta


23.10 05-02-2011

Di atas kesunyian malam
Bersama tenangnya jiwa
Kutitipkan sebuah balutan salam
Tuk hangatkan raga sang hawa

Perlahan angin berhembus
Menggeser gelap pada terang
Hadirmu sungguh bagaikan bius
Dan tak ingin ku jika kau hilang

Good nightJ

18.05 14-02-2011

Tiada lain
Hari ini adalah kemarin
Kasih juga cinta
Tiada belang di muka jiwa
Ungkapan tuk bagi membagi
Tidak untuk di paku hari ini
Di atas tanah mereka tersenyum
Di bawah gelap mereka bercumbu
Di pancuran sinar rembulan
Terlontar pasir harapan
Begitu lengket merekat hati
Hentakkan maha dahsyat dalam diri
Muntahkan krikil nafsu
Seketika malu itu lumpuh
Tapi mereka rasakan terbang
Karena tertelan tuak kepayang
Terbuai oleh aroma senang

Seolah tahu makna hari ini dengan sungguh

22.19    15-02-2011

Irisan gula, bergaris jingga
Lambat larut dengan hitamnya gelas
Aduk sendok campurkan rasa
Segar aroma serbuk teh
Terseduh tenangkan muka air
Di tambah sedikit es
Buat sejuk isi dalam air
Nikmat malam bersama purnama
Terbayang bintang lekat di hati
Hanya terkenang sebuah nama
Lalu titipkan rindu pada sunyi

Good nightJ

04.53 18-02-2011

Mentari terangkat
Tenggelam sang hitam
Embun jatuh, lahirkan kabut
Kelopak mata mekar
Tangkap semua indah
Kembali kerja paru jantung
Sambung nafas saring darah
Gerak otot pindahkan tulang
Cumbui lagi, lagi. Dan lagi
Rutinitas kemarin

PagiJ

16-03-2011 18.06

Jingga gelisah pada hari
Terlihat samar bulan tergantung
Ragu pada cerah esok pagi
Akankah hati tak lagi terundung
Banyak kisah yang mendera diri
Hanya pergimu buat merenung
Adakah lidahku mencambuk hati?
Atau kakiku telah menampar tanah
Yang salah saat kita berdua?
Berilah cahaya terang
Jangan hanya kau hembuskan angin
Dan biarkan gelap selimuti hatiku
Tanyaku berkembang atas diammu
Adakah lebah lain sengat dirimu?
Entah kapan sinarmu lagi gemilang
Aku kan tetap disini mematri hati
Pastikan kasih hanya untukmu...

21-03-2011 21.06

Ada ombak yang beralun
Merdu tanpa tertangkap mata
Tapi angin tak sekencang kemarin
Redam gejolak di atas air
Tiada lagi ombak sampai di tepi
Sepi...
Sunyi...
Kering di pantai hati
Hanya karang dan kepiting terpatri
Pohon kelapa yang kering mulai lapuk
Masih coba merayu untuk hadirmu
Datanglah kembali
Sembuhkan dahaga
Cerahkan hari
Bahagiakan jiwa...

18-03-2011 20.25

Bunga Pohon Kasih

Tiada menit yang terlewat
Terlalu sering indahmu terlihat
Goda hati, buat aku mendekat
Akar-akar kasihmu buat tersandung
Jatuh hatiku dalam pangkumu
Telah kutuang semua kasih
Pupuk cinta terbaik telah kuberi
Kini aku terdiam
Buah bibirmu yang aku tunggu
Hampir jenuh aku menanti
Aku gantung tinggi harap di atas hari
Berlarut tertutup minggu
Sungguh kau kuras sabar jiwaku
Aku harap bungamu hadir
Sebelum layu kasih ini padamu


29-03-2011     20.28

Dalam batas tameng bata
Berhias kayu penjepit kaca
Terlahir banyak pemuda kesatria
Tercipta pemudi yang peduli
Bersatu dalam duka
Berpacu wujudkan cita bersama
Satu nama SERDADU
Berkobar dalam jiwa
Terikat dalam rantai kekeluargaan
Yang tiada mungkin terbelah dalam masalah
Dan tak kan berkarat meski hujan caci trus tercurah
Buka lebar nurani di dada
Pandangi angan di luasnya angkasa
Lesatkan panah juang di 1 mimpi
Saatnya kini tuk lari menangkan mimpi

\m/ S.M.S \m/
Salam muda-mudi SERDADU

31-03-2011     20.47

Langkahku tuk menyendiri
Tersayat merdu dalam hati
Adalah awal aku pergi
Tak ada lagibintangku
Yang pergi tertelan semesta
Terpukul lidah gemerlap harapan
Terkikis berbuah kenangan
Terbias menjadi angan
Menganiaya hati yang rentan
Karya indah di balik cinta
Adalah seutas ’harapan’
Berevolusi menjadi ’kenangan’
Menghantarkan semua tinggallah ’angan’
”kita telah bersama dan kita kan tinggalkan”
”kebersamaan berbuah luka ingatan”
”kesendirian merilis taman keterpurukan”

02-04-2011     21.23

Rembulan sembunyi
Tiada indah bintang menari
Jauh tergali dalam memori
Buah manis hari ini
Semilir angin gelar hitam grombolan awan
Kilat tak berkedip
Bungkam guntur atas bisik langit
Hanya celoteh jangkrik
Lahirkan musik tanpa melodi
Nikmat syukur dalam hati
Coba sejenak tuk pejamkan mata
Titipkan ruh di peraduan
Larutkan jiwa pada hangat mimpi

Good nightJ

03-04-2011     19.14

Gurau air beriak di atap
Mini konser di tengah gelap
Temani aku siapkan senjata
Untuk perang esok yang buta
Serbuk-serbuk karbon terbungkus kayu
Jadikan mini toya sakti penuh animasi
Karet putih nan kenyal
Adalah plester saat terluka
Tekstur kasar plastik mika
Tiada lain adalah alas sasaran tembak
Siap tak siap, mereka kan tiba
Ketika surya tinggi merangkak
Panca wajah kan terbuka
Serupa dan tak sama
Semua menyerang
Coba tuk jatuhkan
Semangat kawan!
Kita lawan bersama musuh baru kita...

\m/ salam muda-mudi SERDADU \m/

04-04-2011     20.19

Teh Tawar

Dalam sejuk
Di sepinya hati
Hanya dawai jangkrik
Dan sorot tajam sang rembulan
Diriku terbungkus jenuh
Aku lirik secangkir teh itu
Coba mendekat lalu mengaduk
Sekali tak cukup bergoyang
Kedua dan tiada henti berputar
Merah ranum warna kan setia
Merayu hati tuk merasa
Memang ada manis di awal
Tapi hanya tawar yang kini kurasa
Tertipu akan rupa yang sempurna
Terjebak dalam gelombang asmara
Coba tuk menghindar
Tapi wujud yang rupawan
Masih dapat kupandang
Terlalu sulit tersadar tuk lirik yang lain
Meski aku tahu bagaimana rasanya

05-04-2011     20.26

Misteri gelapnya Pagi

Tak sabar membuka mata
Kan kusambut dirimu lebih awal
Meski ratu masih putih tergantung
Aku kan setia menanti terang
Aku buka kain jendela
Aku dorong keluar agar segar terasa
Sanggahkan dagu
Menanti datang cahaya hati
Aku tatap langit sepenuh kasih
Tapi tiada hadir kau hiasi hari
Tiada hangat yang biasa aku rasa
Hanya embun resah basahi jiwa
Aku tiupkan segala gundah
Pada angin aku mendesah
Harap rinduku kan kau rasa
Tanpamu
Tanah hati tiada berseri
Kala dingin terasa
Sungguh batin ini tersiksa

11-05-2011  19.05

Matahari terlelap
Merasa spi menuju gelap
Malam nanti kau bersayap
Di sisi hati mengharap
Penuhilah rinduku yang meluap
Pandangi bayang dalam sepetak ubin
Ayu parasmu
Terjaga dalam batin
Begini rasa malam aku sejak kemarin
Angin yang berhembus dingin
Datanglah kabulkan ingin

11-05-2011 20.25

Lentera yang dibeli pembuatnya

Padam sudah satu lentera
Lentera yang tak kantergantikan
Dengan api yang terkendali,
Dan...
Bahan bakar islam yang dimiliki
Semua terbungkus dengan rapi
Dalam tampilan yang sederhana
Sungguh menarik perhatian hati
Takkan ada satu pun
Yang tak tertarik
Tapi, apalah daya kita ?
Jika akhirnya ” Sang Pembuatnyalah yang membelinya ”

( mungkin Tuhan telah kehabisan cara, kehabisan cara untuk menghabisi rasa rinduNya, rindu pada umat tercintaNya, dialah...SUJUD ARIS PRASETYO )

12-05-2011     21.52

Purnama tak hadir
Hanya jerit air di atas batu
Singkat cahaya terang, kilat
Lalu gempar langit terbahak
Di balik kaca nan bening
Duduk termenung tiada merinding
Dingin dalam hati
Lampaui siuk malam ini
Entah apa yang dicari
Tiada jawab tenangkan diri
Mungkin rindu atau hanya spekulasi
Butuh sentuhan semua indra ini
Pada kalian hingga tersenyum kembali

13-05-2011     22.13

Siang mentari terik terasa
Jemari saling mengisi
Hampiri elok sisi kota
Berjajar kita menanti
Berdesak kita berdiri
4 pasang mata berjalan
Menguji ketakutan hati
Siang gelap berhantu
Terhias indah pelukanmu
Siang gelap berhantu
Terhias indah kecupanku
Kenanglah indah di balik rumah berhantu

16-05-2011     06.46

Langit pagi tiada biru
Beberapa tetes air mulai jatuh
Di bawah kelam awan kelabu
Basahi tanah dan batu
Buat hati dalam ragu
Semakin pilu
Resah menunggu sebuah hasil yang dinanti
Cukup 5 huruf dalam kata
Yang akan buat hati ini cerah
Sebuah kata
Kunci
Gerbang hidup yang baru
Penerus masa yang lalu
 Semoga LULUS kawan! :-)

27-05-2011     19.18

Malam itu,...
Bergelut tetesan angin
Merayakan hangat kebersamaan
Melantun ikrar di hati
Seraya telah terdustai
Bersumpah tak menemui
Namun lalu ku hampiri
Berniat menjaga hati
Namun tak terpungkiri
Aku merindu

28-05-2011     19.52

Bermain di atas pena
Berkawan tinta lukai kertas
Cipta cerita angan di hati
Kisahkan semua resah nurani
Semua tentang mereka
Yang tek lagi berdiri bersama
Yang tak lagi bergelar siswa
Semua tentang kita
Yang tak lagi pandangi tawa
Yang tak lagi rasakan canda
Semua tentang kamu
Yang tak lagi bisa ku cumbu
Yang tak lagi menjadi candu
Bukan tentang aku
Yang tak lagi tegar dalam rindu
Yang tak lagi ceria seperti dulu
Selamat jalan, KAWANJ

14-06-2011     20.50

Begitu kencang masa meroda
Tak sadar banyak jjak tercipta
Terlena dan terlupa
Masa itu kala bersama
Kapan hangatnya canda itu
Kembali kita teguk bersama
Kapan indahnya wajah itu
Kembali kita pandang bersama
Kapan secuil laku itu
Menjadi lembar baru dalam kenangan
Mendekatlah merekat
Kembali pilin kasih terjalin
Kembali kepang moment terkenang

S.M.S

15-06-2011     19.03

Lilin yang menari
Memandangnya bak bercermin
Bayang iman pandangi diri
Kirim pesan masuk di hati
Aku yang tegak pada sepi
Aku yang benderang dalam gelap
Aku yang kokoh tanpa angin
Tapi,...
Semua semu penuh ragu
Aku redup pada terangnya dunia
Tak berdaya oleh angin nafas syaiton
Terlalu mudah roboh di keramaian
Astagfirullah hal’adzim

Bagaimana dengan imanmu?

23-06-2011     21.55

Bersatu sang anggrek malam
Seraya bintang masuk di air
Kusimpan keluh dan kelam
Pada gelap yang bergulir
Satu per satu indahnya kupetik
Kuikat erat bersimpul riang
Bersaksi pada ratu langit nan cantik
Demi kisah yang terkenang
Saatnya mengadu di hangatnya selimut
Pejamkan, lalu katakan
Pastikan mimpi nanti tak berkerut
Dan esok kan lebih menakjubkan
Selamat malam, sahabatJ

24-06-2011     21.54

Indahnya pijar lampu dermaga
Sinari bulir kasih yang menghujan
Beralas kayu lapuk nikmati mega
Hingga berganti cantik rembulan
Gelombang rindu pecah dahaga
Oleh hangat erat pelukan
Tak kuasa jiwa dan raga
Berpaling dari manisnya kenangan
Tercicip bibir surga
Nikmat luas dunia angan
Sungguh hidup tak terduga
Saat kasih tetap berdampingan
Kala esok terjaga
Hari kan lebih menakjubkan
Selamat malam, sahabatJ

27-06-2011     04.53

Berpaling dari labuhan
Coba kayuh dayung menjauh
Samar pulau cita di jauhan
Mendekat henti tuk membasuh
Tak sampai gerak perlahan
Hati bertekuk pada rindu bersimpuh
Tersapu indah gelombang masa itu
Terdampar di tanjung kenangan
Memandang tebing pilu
Menggali history kelabu
Sedih hati dikala sendu
Terbayang kuil putih abu-abu
Masa lalu adalah pijakan
Untuk masa kini yang menakjubkan
Selamat pagi, sahabatJ

07-07-2011     21.08

Mendung yang menggulung
Pulang langkah menghilang
Tak perlu tunduk merenung
Buat sedih wajah berlinang
Simpan kecewa dalam karung
Bawalah buang pada jurang
Tak henti hidup berlalu
Tiada usai usaha terurai
Tepikan jiwa pada gelap berlabuh
Hingga esok terik membuai

Sabarlah jika hari ini tak berkesan
Yakinlah jika esok pasti menakjubkan

Selamat malam, sahabatJ

17-09-2011 21.08

Jumpa kita
Bak terbitnya mentari
Kisah kita
Selayak surya sirami hari
Namun disana
Titik indah lukai terang
Raja padam di sisi gelap
Elok tertawan jiwa
Tak harap lepaskan kekang
Ingin tetap peluk dalam lelap
Rindu memangkas
Detik ketika
Berbincang sepanjang terang
Bergurau di sempitnya kegelapan
Wahai sahabat
Kan ku kenang lembut sapamu
Kan ku ingat terik amarahmu
Kan ku rawat bercak jejak hidupmu
Agar tetap tumbuh hias dalam hidupku

26-09-2011 19.40

Sebuah caping miring
Lindungi tipis kain camping
Bakiak menghujam bumi
Nyaring
Bisik cibir tak henti melengking
Tiada tatapan menganggap penting
Raut jijik pun ikut bersanding
Tapi semangat tak bergeming
Tampung semua cerca
Lalu tanam ikhlas
Di ranah bathin
Agar serbuk berkah
Semangkan bunga
Dan buah hati
Wahai sahabat
Begitu burukkah si miskin?
Begitu busuknya aroma
Begitu hina hidupnya
Apa tiada mungkin

Itulah kita di masa nanti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar