- Kamis, 12 Januari 2012

Battle...



Battle poem me and Ario
26 Pebruari 2011

Hujan tumpah,
Kilat menyambar,
Gemuruhpun menggelegar
Memecah kesunyian senja
Yang ku harapkan
Akan indah memerah mega
Good evening friendJ
Selamat menikmati kuasa Tuhan J
           
            Cukup sudah air mengalir
            Sisakan sedikit kilat tanpa petir
            Angin membelai lemah
            Singkirkan kelabu gantikan cerah
            Tumpukan mega mulai memerah
Tersayat tipis langit jingga
Muncul bekas penuh warna
Indah,...
Sempurna tiada tara
 Angkat angan aku bicara
Inilah ”kita” nantinya
” the RoeJak ”

Namun butirnya masih menetes
Meresap jauh hingga ke relung
Senjaku sirna tersapu kelabu
Rona merahnya telah memutih
Pekat, membulat terpecah lagi
Rintiknya bergemericik ria
Menari di atas piluku
Alunnya bagai melodi
Bernyanyi dalam sakitku
Perih, menusuk
Merapuhkan asa yang terajut indah
Dalam angan
Airmataku terjatuh
Menghadapi harapku yang mungkin akan sia-sia

            Jangan tutup air menggenang
            Hanya dengan daun-daun curiga
Biarkan senja menghilang
Malam kan ganti tenangkan jiwa
Sapu air matamu dengan semangat
Basuh gundahmu dengan buih-buih doa
Meski tiada jawab
Dia kan tunjukkan
Tiada keliru janji kasihNya
Tak kan sia gerak jiwa dalam raga
Selagi senyum masih ada karenaNya
Tanda hidupmu begitu berguna

Meski dengan tangis aku tinggalkan senja
Kucoba sapa malam dengan senyuman
Meski gemericik hujan tinggal cerita
Nyanyian katak menggantikan melodinya
Tiada tenang rasa dalam jiwa
Entah kecewa atau sekedar curiga,.?

            Jika malam mendung kembali
Biarkan angin yang buat pergi
Jika malam tak ciptakan hangat
Janganlah lagi luka diingat

Apa yang terselubung dalam relung?
Bisalah sedikit dibuka
Dan,
Izinkan saya tuk meraba

Yang terselubung dalam relung
Yang ada dalam hati terundung
Biarlah menemani mendung
Tak usahlah aku buka
Jika ada yang merasa peka
Tiadalah aku bercerita
Jika ada yang memahaminya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar