- Minggu, 30 Juni 2013

Untukmu...

terbanglah merpatiku, lepaskan lelah dan deritamu,...
bismillahirrahmanirrahiim...

kembali mengingat episode-episode lalu. membukanya kembali pada 13 Mei 2011, tatkala diminta untuk membuatkan sebuah puisi atas kepergian sahabatku, Sujud.

Sujud, apa yang harus kutulis di selembar kertas putih ini?
sedang aku tak bisa merajutkan sebuah puisi untukmu
apa yang harus kuperbuat pada kertas ini?
sedang aku tak mampu berpikir puitis
karena dalam benakku hanya ada satu kata
tak ada kata selalin namamu, Sujud.



--malam kepergianmu--
malam itu,
langit seakan menumpahkan amarahnya
gemericik butir air hujan mengalun penuh misteri
manisnya sebuah senyuman
tak sekalipun aku hadirkan
harusnya aku merona bahagia
menyambut indahnya surga Indonesia
tapi entah,
entah apa yang terjadi nanti
tak seorang pun tahu
firasat ini mengatakan akan ada sesuatu
resah, ya, hanya resah yang kurasakan
hati ini serasa melalang buana
mata ini tak bisa terpejam
hanya berkedip lirih
dengan sesekali menatap langit-langit kamar
ya, ada bayang diam disana

--kepergianmu--
tertegun aku mendengar berita kepergiamu
bergetar lirih, perih hati ini melepasmu
butir air mata menetes tak tertahankan
termangu dalam hening jiwa
berpadu dengan rintiknya
yang tumpah dari langitNya

Sujud,
terkenang hangatnya untaian kata yang pernah kau ucap di antara canda dan tawamu
teringat manisnya senyum yang pernah kau berikan tulus untukku dan untuk kami semua
terkagum akan nilai keislaman, semangat, dan persahabatan yang pernah kau ukir bersama kami
aku dan para sahabat terpana, termangu diam mengitari cakrawala
meski hanya berteman gemericik hujan
tanpa cahaya rembulan dan pijar sang bintang

Sujud,
meski kini kau telah tiada
namun namamu akan selalu tumbuh dan berkembang di hati kami
sebagai sahabat terbaik, sahabat terkasih, sahabat tercinta, sahabat tersayang

Selamat terbang merpatiku
terbanglah menembus cakrawala surga
lepaskanlah semua lelah dan deritamu
tersenyumlah kembali pada Sang Pencipta
jangan hiraukan
kami yang menangis akan kepergianmu
kami yang terdiam tanpa sepatah katapun

*Pergilah sahabatku, masamu untuk berjumpa dengan Rabbmu telah datang
kami akan selalu mengenangmu
Selamat jalan, Sujud
Semoga Allah SWT menempatkanmu di sisiNya yang paling mulia

*Kala semua yang ada hanya menjadi bait-bait lirik dalam seonggok kenangan, seketika hampa menyeruak membuat kesendirian yang penuh dengan cerca. tanpa kau lagi untuk bersendau gurau dan berbagi cerita. hanya harapan yang bertalu-talu  di penghujung hari. tapi kau tak pernah kembali... 

dengan dibalut air mata, 
Lantai 2 Manarul Ilmi
30 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar