- Minggu, 30 Juni 2013

Semoga Amanah ini Menjagaku...

Bukan kita yang memilih takdir
Tapi takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah
Kita harus selalu mencoba untuk membidik dan melesatkannya
di saat yang paling tepat
-Sultan Sholahuddin Al Ayyubbi-
kapal dakwah ini akan tetap melaju ke tempat ia bermuara,
kapal dakwah ini akan tetap melaju meski ombak silih berganti menerpa,
dan kapal dakwah ini akan terus melaju dengan atau pun tanpa kita.

Sempat hati ini bertanya, kenapa amanah-amanah itu datang menghampiri-ku. sempat berpikir memang, apa yang mereka lihat dari diriku? diri yang masih banyak kekurangan seperti ini. diri yang masih kerdil. diri yang masih sedikit ilmu dan amal. tapi mungkin, beginilah cara Dia mendewasakanku. indah bukan?


Dipinang disini, dipinang disitu. galau memang. dan selalu aku menjawab, "Tidak, sebelum aku bertanya pada Tuhanku". karena memegang amanah itu berat dan siapa yang berkhianat dan tidak memegang amanah, ialah orang munafik. sebagaimana dalam Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab:72, 
”Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah tsb, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena tidak dapat memegang amanahnya.” kemudian dalam QS Al anfal:27 juga dijelaskan bahwa, "Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah mengkhianati amanah yang dipercayakan padamu, sedang kamu mengetahuinya."




selain memegang amanah itu berat, aku juga takut jika amanah itu tak semestinya menjadi hak ku sebagaimana dalam QS An nisa:58, "Sesungguhnya allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya."

makanya setiap apa yang ditabayyunkan padaku, selalu kupikirkan matang-matang dan aku tanyakan pada Allah, Yang Maha Membolak-balikkan hatiku.

Baru-baru saja aku mendapat amanah lagi, ya menjadi middle BPM, tepatnya menjadi wakabiro litbang BPM JMMI Kabinet Ekspansi Dakwah. ini memang bukan pertama kalinya aku di BPM, jua bukan pertama kalinya aku ditabayyuni. namun entah, aku merasa ini yang paling membuatku galau. menjadi seorang wakabiro. berarti sudah harus memiliki staff. berarti tidak hanya melulu memikirkan diri sendiri dan bagaimana prodak itu berjalan lancar dan sukses. namun juga harus memikirkan bagaimana menjaga dan merangkul staff. ya, bisa dibilang seperti menjaga "sebuah keluarga".

Ketika ditabayyuni menjadi middle. mungkin tabayyun padaku adalah tabayyun yang tidak so sweet banget. karena ditabayyuni melalui sms. tapi ini bukan maunya beliau, tidak lain karena memang melihat kondisiku yang super sibuk. (read: striping syuro)
sebenarnya aku sudah bisa menebak apa yang akan beliau utarakan. namun aku lebih terdiam tidak membahasakannya. lagipula tebakkanku bisa saja salah kan?
di BU luar, ketika genting-gentingnya bahas GBHK. sebuah pesan melayang padaku.
"Dek, afwan lewat sms. bersediakah anti untuk menjadi salah satu wakabiro BPM?", inti dari pesan itu.
"Afwan mba, ana jawab nanti malam nggeh?"
aku tak menghiraukan apakah ada pesan atau tidak setelahnya. karena telah kembali fokus ke syuro. :)

Adzan maghrib rupanya telah menyapa. menyeru untuk bersegera menunaikanya. setelah maghrib tak langsung pulang memang. masih mendiskusikan sedikit yang belum terselesaikan tadi sekalian isya di Manarul. kira-kira jam 8 malam aku nyampe kontrakan. dengan wajah lelah namun tetap harus menghadirkan keceriaan kusapa setiap insan yang di rumah, "Assalamu'alaykum,...". aku mendapati dua orang yang sedang berdiskusi sesuatu di ruang tengah. dan salah satunya adalah beliau. setelah kusapa mereka, aku ke atas. berkutat dengan berkas-berkas dan laptop.

Digital Samsung-ku telah menunjukkan angka 00.01, astaghfirullah, aku belum memberikan jawaban pada beliau. "Mbak, ana istikharah dulu nggeh, nanti ana jawab. "
dan pada akhirnya aku menjawabnya seperti ini ,""Terkadang, Allah sembunyikan matahari, Dia datangkan hujan petir. kita bersedih dan bertanya kemana hilangnya matahari itu.rupanya Allah hendak menghadiahkan pelangi yang indah.", Mbak, bismillah, insyaallah ana bersedia menjemput pelangi itu bersama anti. "

Setelah meng-iya-kan pinangan beliau itu, bukan berarti galau itu menghilang.  justru semakin terbayang-bayang bagaimana setahun ke depan akan kulalui. namun lambat laun galau itu sirna. meyisakan keyakinan dan menerima apa adanya. yakin bahwa aku tak kan berjuang sendiri. ada Allah yang selalu membersamai langkahku. ada saudara-saudariku yang setia disampingku. dan ada adek-adek yang menguatkanku, membuatku untuk selalu memberikan wajah dan senyuman terbaik untuk mereka dalam segala kondisiku. meskipun dalam hati menangis, senyum ini harulah tampak manis, demi mereka yang mengharapku selalu bersemangat untuk mendampingi dan menyemangati mereka. menerima siapa pun yang akan menjadi partner dan adek-adekku. karena InsyaAllah itu yang terbaik yang diberikan Allah melalui tangan-tangan mereka. (read: PH)

Tanggung jawab, disiplin, teladan yang baik, rapih, cekatan, tanggap, dan bijak. berasa semua levelnya harus ditingkatkan. secara tidak langsung amanah ini akan mengajarkanku demikian. mengajarkanku bagaimana bersikap di hadapan mereka, partner dan adek-adekku. mengajarkanku bagaimana menghadapi mereka dengan berbagai karakter mereka. amanah ini jua akan mengajariku untuk lebih peka, memahami bagaimana mereka, memahami kondisi mereka, dan memahami mau mereka.

"Jadilah seperti jantung, tak terlihat namun tak berhenti berdetak", Ya karena pahlawan itu tak harus di depan.karena pahlawan itu akan memberikan yang terbaik di mana pun dia ditempatkan, dan karena pahlawan itu akan melakukan semua yang terbaik dengan siapa pun dia dipartnerkan.

*aku bukanlah manusia yang sempurna. aku masih belajar bagaimana memahami kalian. aku masih belajar untuk memberikan yang terbaik untuk kalian. jika di tengah perjalanan nanti masih banyak salah, mohon diluruskan. jika saat bersama kalian nanti masih ada lalai dariku, mohon diingatkan. jika pada masanya bekerja nanti masih banyak kurangku, mohon digenapkan. karena kesempurnaan hanyalah milik Allah. dan segala khilaf, salah, dosa, itu milikku. 

*Semoga amanah ini menjagaku untuk menjaga kalian.
*Semoga amanah ini menjagaku untuk merangkul kalian.
*Semoga amanah ini menjagaku untuk memberikan yang terbaik untuk kalian.
*dan semoga amanah ini menjagaku selalu untuk melukiskan warna-warni pelangi dengan kuas dan warna kelembutan di hati kalian. karena kalianlah yang kurang lebih selama satu tahun kedepan membersamai langkahku untuk "Menjemput Pelangi".

kolong langit,19.42,
 di penghujung Juni 2013,
diiringi murotal  Qur'an-Ghomidi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar