- Senin, 18 Juni 2012

Nggak Kerasa Udah Dipanggil "Mbak" Ya?

perasaan baru kemarin jadi maba. sekarang udah punya adek. hehehe, jadi keinget setahun yang lalu. saat masih unyu-unyu. masih mewek saat mau berangkat, dan ngerasa buahagiaaaaaaaa sekuuuuaaallliiiiiii ketika ada kesempaan untuk pulang ke kota tercinta Magetan. ya walaupun nggak kota-kota amat.
iseng-iseng nih, buka2 coretanku dulu, baik yang di note FB, maupun yang di notebook. eh, nemu ini, yang sempat kutulis saat mau berangkat ke Surabaya, pas mau masuk masa perkuliahan efektif.

Bismillahirrahmannirrahim,…
Kutulis catatan ini bukan karena diantara teman-teman banyak yang mengirim catatan padaku. Bukan jua ingin pamer kata-kata yang mungkin bagi sebagian orang itu nggak penting. Apalagi untuk lebay-lebay’an. Hanya saja aku ingin tahu apakah kalian juga merasakan hal yang sama denganku.

Teman, masih ingatkah pertama kali kau melangkahkan kakimu keluar dari rumah orang tuamu sendiri untuk waktu yang cukup lama? Apa yang kau rasakan? Akankah dadamu jua sesak ketika harus berpamitan dengan ibu yang selama ini menopangmu dalam setiap detik waktumu? Benarkah lisanmu terbata ketika harus mengucapkan salam perpisahan pada ayah yang selama ini telah mengayomi hidupmu?

Walaupun sesungguhnya yang memilikimu, yang memberimu nafas kehidupan adalah Allah SWT. Yang selalu ada, menemanimu, dan mengawasimu sekalipun tidak ada satu pun orang di sekelilingmu. Selalu ada dua malaikat utusan-Nya di kiri kananmu. Bukankah seharusnya kau tetap tersenyum?
Dulu, saat kau masih kecil, tidak ingatkah kau selalu menangis setiap kakakmu berangkat bekerja. Kamu begitu takut jika tidak ada yang menemanimu bermain. Padahal saat kakakmu bersamamu, kau selalu mengajaknya berantem. Kamu yang dengan egomu selalu saja melimpahkan semua kesalahan padanya. Saat seperti itu, tidakkah kau menyadari betapa indahnya sebuah kebersamaan, betapa sakitnya saat kehilangan?
Sekarang, kau yang tak pernah sekalipun keluar rumah. Maksudku harus hidup jauh dari orang tua dan keluargamu. Ya, meskipun suatu saat pasti terjadi, karena notabene manusia adalah makhluk sosial, yang harus bermasyarakat. Namun pasti kau sempat merasa takut, bimbang, dan ragu.
Antara iya dan tidak. Tapi kau tidak boleh memilih TIDAK.
Jika kau sempat merasa sesak di dada, aku pun sama. Jika pernah lisanmu terbata, aku pun juga. Jika peluh dan air matamu terjatuh, banyak temannya. Tapi harusnya kau tetap tersenyum dan berbangga. Setidaknya itu bisa menguatkan hatimu. Coba kau ingat-ingat saat kau sangat menginginkannya. Kau berusaha mati-matian untuk mendapatkan sebuah kursi untuk meningkatan pendidikanmu. Pagi dan petang, siang dan malam, dalam diam maupun gerakmu, hatimu menyuarakan doa. Bahkan di setiap sujudmu, air mata tulusmu mengalir menganak sungai, memohonkan akan hal itu. Kau terisak dalam diam.
Dia melihatmu, Dia mendengarkan doamu, dan kini Dia mengabulkan keinginanmu. Dia telah memberikan celah untuk kehidupan yang lebih baik dengan pendidikan. Dia telah membukakan 1 pintu untukmu. Yang darinya kau akan dapatkan kunci untuk membuka pintu-pintu berikutnya.
Bersyukurlah teman, bagi kau yang telah menikmati menjadi maba di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Jangan ragu akan sesuatu yang sudah menjadi pilihanmu. Terlebih jika Sang Pemilik Segalanya telah memberikannya padamu. Sesulit apapun itu, niatilah untuk ikhlas menjalaninya. Nikmatilah itu sebagai bentuk pengabdianmu terhadap Allah SWT, ibu, ayah, dan orang-orang di sekitarmu.***



Ibu,...
Kau adalah satu orang yang membuatku begitu berat untuk melangkah jauh dari rumah. Kau adalah orang yang paling membuat dadaku sesak, dan tangisku terisak. Aku pasti akan sangat merindukanmu. Rindu saat dimana kau setiap hari menyiapkan sarapanku. Rindu saat dimana aku selalu bermanja-manja dalam pelukmu. Rindu segalanya tentang dirimu.

Ayah,...
Walau kelihatannya kau tegar saat melepasku, tapi ku tahu kau adalah satu orang yang begitu sangat mengkhawatirkan keadaanku.

Kakak,...
Adik,...
Kalian adalah pendukung dan penyemangatku,.

Rumah,...
Walau kau kecil. Tak semegah bangunan di sekelilingmu. Namun kau adalah tempat ternyaman untuk kami berbagi kebersamaan.

. . .
Saat ku jabat tanganmu
Bibir ini tak mampu berucap sesuatupun
Ku ingin ini tidak segera berakhir
Namun harus berakhir

Saat ku peluk tubuhmu
Aku pun terisak dalam tangis
Sebenarnya aku belum bisa jauh darimu
Namun aku harus bisa

Saat ku berusaha mengucap salam
Dada ini begitu sesak
Semakin ku ingin memelukmu erat
Namun aku harus segera melepas

Waktu untukku berjuang
Telah datang
Waktu untukku mengusahakan yang terbaik untukmu
Telah menunggu

Ku coba melangkah
Ku tengok kembali
Ku masih melihat cantik dan tampan itu

Ku tambah langkahku
Aku masih bisa melihatnya

Ku tambah lagi
Dan bertambah jauh
Mulai samar

Semakin jauh
Menghilang

Namun aku percaya
Meski raga kita jauh
Hati kita selalu dekat

Aku yakin akan ada aku dalam setiap doamu
Dan pasti akan ada kamu dalam setiap doaku, ibu, ayah,...
Ridhoi aku
Agar Allah SWT. Juga ridho
I will always miss you coz Allah.
Wish Allah always bless us, protect us, and help us in everything we do.
Ukhibukkum fillahJ

Sahabat2ku yang kucintai karena Rabbku, selamat berjuang. Semoga keberuntungan dan kesuksesan selalu bersama kita. God bless us.

Teruntuk sahabat2ku yang masih berjuang mencari sekolah ataupun sudah bekerja maupun dalam proses pencarian. Doaku untuk kalian. Semoga lekas diberi jawaban. Semoga lekas diberi kepastian. Semoga lekas mendapatkan apa yang kalian inginkan. Selamat berjuang. Semoga kesuksesan dan keberuntungan selalu bersama kita semua. Allah bersama kita, semoga berkat, rahmad, taufik, dan hidayah-Nya menyertai kita semua.

Amin, amin, amin,...



---------------------------------------------------------------------------------------------
tetap masih sama. masih pengen nangis ketika harus membaca note ini lagi. apalagi jika mendapati diri, bahwa aku belum bisa pulang liburan ini. banyak amanah yang belum bisa ditinggalkan. namun percayalah, ibu, bapak, disini aku selalu memikirkanmu, selalu merindukanmu dalam setiap detak jantungku, dalam setiap hela nafasku, dalam setiap hilir nadiku, dan dalam setiap desir darahku.

dipanggil "mbak", sebenarnya bukanlah hal yang baru. namun entah, kali ini serasa berbeda. mungkin karena tanggung jawab sebagai "mbak" pada tingkat ini lebih tinggi. tapi kurasa tidak. dimanapun dan bagaimanapun  itu, sebagai kakak memang haruslah memberi tauladan yang baik untuk adik-adiknya.

rasanya belum siap.....
namun masa telah membawaku kesini secara perlahan.
rasanya masih banyak yang harus diperbaiki....
namun memang inilah proses.

ketika aku menjadi seorang kakak, aku ingin menjadi  kertas origami. yang selalu penuh warna warni, yang bisa dilipat menjadi berbagai macam bentuk yang unik. yang meskipun sudah lecek, tetap saja bisa menjadi bentuk yang bagus. jadilah seperti kertas origami, yang bisa menemani siapapun, dalam bentuk apapun, dan dengan warna-warna yang indah. jadi, bagaimanapun aku, aku tetap bisa bermanfaat untuk mereka, adik-adikku.

untuk menjadi seorang kakak yang baik,

Kata kuncinya adalah komitmen,.
Komitmen untuk fokus pada tujuan..
Tujuan bisa jadi banyak, tapi kita ambil mana yang paling penting sekarang..
Yang lain, bisa dikerjakan setelah tujuan utama itu terpenuhi..
itulah yang disebut fokus..
dan untuk meraihnya diperlukan komitmen..
maka bahasa sederhananya adalah:
“Komitmen untuk Fokus pada Tujuan Utama”
“Main Goal” lho. Bukan “Goals”
bukan juga “Main Goals”..

Komitmen itu dari hati, 
Tidak bisa ditrainingkan, tidak bisa juga dijelaskan..
tapi berawal dari tekad yang kuat, keyakinan di dalam diri..
dan itu didapat dari perenungan, dari rasa cinta, dari kemauan..
yang kemudian, semua berujung pada tingkah laku dan perbuatan yang berasal dari alam bawah sadar..
komitmen itu ibarat akhlak, yang berjalan dengan sendirinya tanpa kita sadari..

tapi untuk bisa seperti itu, perlu ilmunya dulu..
ilmunya sederhana, tahu urgensi dari apa yang kita komitmenkan itu, kemudian punya target yang jelas, dan dilaksanakan dengan penuh rasa cinta dan keyakinan..
tapi jangan lupa baca bismillah biar jadi ibadah..

Hidup mengalir itu indah, kok..
Tapi kunci-nya satu, tetap punya orientasi..
air mengalir itu juga punya tujuan lho, 
Ada yang mengalir sampai laut, ada yang mengalir sampai danau, dan lain sebagainya..
Jadi, sebenarnya bukan kehilangan urgensi, tapi coba berpikir ke orientasi..
dari orientasi kita akan menemukan urgensi..

di antara orang-orang hebat yang pernah  ditemui,
ada yang sudah jadi, ada yang hampir menjadi, dan ada yang sedang berproses untuk menjadi..

walaupun, yang sudah jadi itupun masih selalu berproses untuk menjadi sesuatu yang terus berarti..
tapi satu hal, kita mungkin sedang mencari, apa peran yang bisa kita perankan..
istilah kerennya “mencari orientasi”..

orientasi menjadi seorang kakak yang baik... simple memang hanya seorang kakak yang baik. tapi ingatlah, berapapun usia kita, kita nyatanya masihlah tetap kecil. masih harus banyak belajar dan terkadang kita masih bersikap kekanak-kanakan. Memberi, melindungi, rela berkorban, menjadi teladan bagi adik-adik mungkin itu beberapa sifat dari seorang kakak yang baik. Itulah yang selama ini aku pahami  sendiri dari perlakuan kakak-kakakku kepadaku. Berusaha mensuport ketika terpuruk. Tetap memberi meski mereka kekurangan. Rela mengalah. Memberikan keteladanan dengan perkataan, sikap dan tingkah lakunya. Membela ketika ada yang menyakiti adiknya. Betapapun adiknya bersalah.
Kini aku tersadar. meskipun dilahirkan sebagai anak bungsu, aku bisa menjadi kakak yang baik pula. aku juga mempunyai adik, meski itu bukan adik kandung. Adik kelas, misalnya. Maka menjadi seorang kakak yang baik mungkin adalah jalan tersendiri dalam proses pendewasaan diri kita. Ketika kita di uji untuk sabar membimbing adik-adik kita menjadi pribadi yang sama dewasanya dengan kita. Atau bahkan melebihi kita. Jika kita berhasil membuat mereka lebih baik dari kita maka kita pun akan bangga menjadi seorang kakak baginya. Seperti kebanggaan mereka akan kita, kakaknya. Ini juga berlaku bagi kamu yang mempunyai adik kandung. 
telah tiba masanya kita dipanggil "MBAK", sobat....
Mari menjadi mbak yang baik untuk adik-adik kita…

^,^






Tidak ada komentar:

Posting Komentar