- Sabtu, 23 Juni 2012

Bukan Aku Tak Rindu, Ibu...

sore tadi aku mendapati sebuah artikel tentang curahan hati seorang ibu yang anaknya adalah seorang aktivis.
menangis rasanya, ketika aku berkaca pada diriku sendiri, bahwa mungkin aku pun juga demikian sekarang. ya, aku merasanya demikian. tapi beda redaksinya. dia yang notabene dekat dengan keluarganya. namun disibukkan oleh berbagai kegiatan. sehingga berangkat pagi dan pulang malam. tak pernah ada sedikitpun waktu untuk sekedar memberikan senyum, apalagi ciuman hangat seorang anak kepada orng tuanya. terlebih untuk seorang ibu yang telah mengandungnya, melahirkannya, dan merawatnya hingga bisa seperti itu.

nyesek rasanya, ketika yang jauh sepertiku ini melihat perlakuan seperti itu. jadi teringat 3 minggu yang lalu ketika aku diminta pulang untuk ibu. ya, aku mendapat kabar ibuku mau operasi kala itu. sedih rasanya tak tahu apa-apa, kemudian mendapat kabar, tanggal 2 juni ibu opersai mata, nggak parah memang,. tapi kamu pulanga ya nduk. pinta kakakku. selalu saja begitu. ibu tak pernah mengabariku dengan sendirinya. tak pernah sekalipun menelponku. padahal aku sangat merindukan ditelpon oleh ibu. namun semua ku kembalikan pada diriku sendiri. bahwasanya aku pun jarang memberikan kabar pada ibu. tapi aku tak sejahat itu. itu karena memang ada kendala komunikasi. dan. aku jua ibu menyadarinya. 


tapi entah, aku rasanya jahat banget, meninggalkan ibu yang sedang sakit. namun memang keadaannya aku harus menjalani EAS. dan ternyata disamping EAS, aku ada agenda lain. dan jujur, ini tanpa sepengetahuan orang tuaku. hanya kakak yang tahu.  sedih ketika kemari saat mau kembali kesini, aku bilang paling 2 minggu lagi pulang, mi... ternyata, sudah 3 minggu aku belum pulang.

manyun kau, dek Ikhwan, bandelmu ngangenin...
beberapa hari yang lalu, kakaku telpon. mau ada hajat dirumah.. intinya aku diminta pulang. sementara aku belum bisa pulang. mau pulang pun harus ijin dulu nanti. rencanaku tanggal 30 pulkam. ya, semoga Allah ridha. hingga kubisa menjalani amanah dari kakak. tepatnya dari ibu. aku harus menggantikan kewajiban ibuku memasak. ya, karena ibu memang belum boleh memasak. masih dalam pemulihan mata. dan sebagai putri, tentunya aku sangat diharapkan bisa pulang. namun, nyesek, sedih, gak karu2an rasanya, ketika mendapati aku belum tentu pulang. mengingat senetar lagi Ramadhan, jadi teringat saat ramadahan bersama ibu. betapa tidak, hanya aku dan ibu yang puasa. jadinya sangat terasa kebersamaan sama ibu ketika ramadhan. bapak sudah nggak puasa karena sudah usia senja. begitu juga dengan nenek. namun mereka selalu ada ketika kami sahur dan buka. ditambah lagi ada keponakkanku, Ikhwan. yang super duper bandelnya. yang membuatku dan ibu harus banyak-banyak bersabar. ( ngomong-ngomong, dek Ikhwan.. kakak rindu adek...)

ya, aku memang merindukannya. sangat merindukannya. namun Ramadhan kali ini, akan banyak kulalui dengan saudara-saudariku di kampus perjuangan. bersama pejuang-pejuang RDK'33. sebenarnya nggak pa-pa, sungguh tak masalah bagiku.bahkan aku sangat senang. bisa bermanfaat untuk orang banyak. namun ketika aku menengok ke hatiku sendiri. ada sosok ibu yang sangat membutuhkanku ketika Ramadhan. mungkin beliau akan jauh lebih bahagia ketika aku di rumah. menyiapkan sahur dan berbuka untu beliau. yang notabene, memang beliau lagi dalam keadaan kurang fit. terkait dengan mata beliau. meski sudah di operasi, kan harus dijaga. sebenarnya jauh di lubuk hatiku. aku ingin menjadi mata yang jelas untuk ibu. ketika ibu mulai samar. aku ingin menjadi kaki dan tangan ibu ketika ibu mulai payah. aku selalu berdoa untuk kebaikan ibu, untuk kesehatan ibu. menetes, ya benar-benar menetes. hingga menusuk relung hati yang terdalam. basah merayap, meresap hingga ke kalbu. ketika aku belum bisa menjalankan sekarang. karena aku sudah terlanjur mengiyakan amanah yang disini. dan aku tak boleh meninggalkan begitu saja.

aku tak menyalahkan siapa pun. karena ini bukan kesalahan siapa-siapa.mungkin hanya aku yang belum matang pemikiran dan pertimbangannya. dulu oprecnya sebelum aku mendapat kabar itu. ya, bagaimana pun itu, ini tanggung jawabku terhadap Allah. Allah lebih tahu yang terbaik untuk hambaNya. ketika aku memang dipilihnya untuk disini. aku yakin sudah ada yang menemani ibu, menyiapkan sahur dan buka beliau. semoga kakak sepupuku selalu stad by di Magetan saat Ramadhan. hingga hatiku bisa agak lebih ayem.

bukan aku tak rindu, ibu...
melainkan amanah ini haru kujaga dan jalankan...
bukankah ibu jua yang mengajarkan bahwa setiap amanah harus dijalankan sebagaimana komitmen kita

bukan aku tak rindu, ibu....
bukan aku tak mau mempersembahkan senyum ini untuk ibu
bukan aku tak mau menyiapkan sahur ibu
bukan aku tak mau disibukkan setiap menjelang buka untuk menghidangkan yang terbaik setiap harinya
bukan aku tak mau duduk-duduk di depan TV melihat kajian menjelang buka bersamamu
ibu, percayalah, dalam setiap doaku
 selalu ada namamu, ukhibukkumfillah...T,T
bukan aku tak mau menemani ibu ke masjid untuk tarawih
bukan aku tak mau membantu ibu merawat, menjaga, dan menasehati dek Ikhwan yang begitu bandel
bukan aku tak mau tidur bersamamu, maupun menemani nenek
bukan aku tak mau ngaji bersama teman-teman untukmu
bukan aku tak mau menemanimu berpuasa dan menjalankan segala amalan-amalan di bulan Ramadhan
bukan aku tak mau menyambut Ramadhan dengan keluarga di Magetan.....
AKU SANGAT MERINDUKANNYA, IBU...
SEMUANYA..... SEMUA YANG KULAKUKAN SAMA IBU KETIKA RAMADHAN, AKU RINDU...
AKU RINDU IBU
AKU RINDU BAPAK
AKU RINDU DEK IKHWAN
AKU RINDU NENEK
AKU RINDU MBAK
AKU RINDU MAS
AKU RINDU KELUARGA
AKU RINDU RUMAH
AKU RINDU SAUDARA-SAUDARIKU JAMAAH MASJID BAITUL FALAH
AKU RINDU TARAWIH DAN TADARUS DI BAITUL FALAH
AKU RINDU DESA DUWET
AKU RINDU MAGETAN
AKU RINDU SEMUANYA KARENA ALLAH SWT, IBUUUU.......( T,T' )
karena Dialah yang mengalirkan rindu ini selaras dengan setiap desir darah yang mengalir dalam sistem yang diciptakanNya.
Ibu, maafkan aku, mungkin awal juli ini aku hanya di rumah seminggu... dan aku akan pulang lagi seminggu sebelum lebaran....
aku rindu kebersaam bersama ibu...
aku lakukan semua ini untuk ibu...
semoga apa yang mengalir dalam diriku dari Allah, juga akan senantiasa mengalir untuk ibu....
Doaku selalu untuk ibu...
aku sayang ibu...
aku rindu ibu...

ukhibukkumfillah, umi....^,^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar