- Kamis, 17 April 2014

Nikmat Sehabis Hujan

"Ini mata kuliah terakhir untuk hari ini", seruku dalam hati.
"Sudah hampir selesai, 5 menit lagi pasti diakhiri.", tambahku.

Ya, tepat sekali. Jam tiga tepat, beliau mengakhiri kuliah sore ini. aku memang tak langsung pulang. sudah mempersiapkan diri untuk pembimbingan proposal KP bersama partner sejatiku, sebut saja Eva.

"Nyoba ke ibu lagi ta?", tanyaku padanya."Iya, ayuuuk!"

Kami berusaha menemui ibu pembimbing untk segera men-fix-kan proposal ini. karena dari perusahaan memang menuntut demikian. pun dari kami juga mengharapkan segera selesai agar segera bisa kita proses. 

Nampak berjubel di depan ruangan dosen. bangku panjang di depan ruangan juga penuh oleh mahasiswa/i yang menunggu dosen untuk pembimbingan TA maupun KP.  kami langsung masuk ke ruangan untuk mengecek daftar hadir dosen. sedikit kecewa memang ketika kami mendapati paraf pulang di baris nama beliau. kami pikir beliau sudah tidak berada di ruangan ini. namun tak kami sangka, sesosok warna penuh kedamaian terhampar dari depan ruang rapat dosen. ya, benar. itu beliau.

Antara berani dan tidak. karena sepertinya beliau sedang ada tamu. pun sang buah hati berada di belakang beliau bermain-main. sudah sampai di ruang ini, sudah bertemu beliau meski baru dari jauh. maka kami tak ingin menghilangkan kesempatan ini. kami putuskan untuk menghampiri beliau.

Setelah bertutur sapa tidak sampai 3 menit. kami sudah mendapati kesimpulan bahwa sepertinya beliau tidak bisa membimbing kami sekarang. karena setelah menemui tamu beliau, beliau ada rapat. kalau rapat saja, mungkin kami bisa menunggu. namun sempat beradu tanya dengan Eva antara ditunggu atau tidak. namun analisaku mengatakan besok saja. sudah ada buah hati yang menunggunya, dan pastinya, buah hati beliau ingin segera pulang. kami pernah seusianya, kami bisa merasakan apa yang adik rasakan."Ya sudah, kita coba besok ya Ris?", kata Eva."Iya, Va"

"Aku duluan ya, assalamu'alaikum", kata Eva mendahului. kemudian aku mengatakan hal yang sama pada teman-teman yang masih setia menunggu di teras ruangan dosen.Ya, akhirnya kami terpisahkan oleh jalan. Eva pergi dengan sepadanya yang mungil. yang sedari maba menemani perjalanan menuju kampus dan kosnya. sementara aku, aku berjalan menyusuri jalan yang sepertinya sudah lama tidak aku lalui.Kali ini, aku benar-benar menikmati. ditemani gerimis-gerimis kecil yang membuat suasana lebih romantis. antara aku dan alam.

Aku benar-benar suka pemandangan ini. pemandangan sehabis hujan yang kunikmati seorang diri. melihat sekelilingku, sejuk dan segar itu seakan membiusku untuk berlama-lama di jalan. di taman statistika, di jembatan, di jalan antara statistika dan elektro, di sepanjang tepian jalan menuju blok T, di sepanjang jalan Blok T, Selat gibraltar, rerumputan basah, lautan enceng gondok yang belum meninggi, di jalan menuju RJ, semuanya indah sehabis hujan.

Embun di bunga, daun, dan rumput itu, memberikan kesejukan tersendiri bagi hati yang kering. mengamati semua yang sesungguhnya bertasbih pada yang menciptakannya adalah mesin pengingat yang ampuh bagi hati yang terlalu sibuk pada duniawi. menikmati indahnya panorama sehabis hujan sore ini mengingatkan kembali, serta mengajariku untuk terus bersyukur. karena sesungguhnya semua ini nikmatNya. nikmat yang mungkin tak setiap orang mampu merasakannya. pun mengilhaminya.

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" , QS Ar Rahmaan.



5.24 p.m 15/04/2014@Ruang Inspirasi  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar