- Senin, 26 Agustus 2013

Apa kabarmu wahai diriku?

merenung, apa kabar hati?

Orang cerdas itu adalah orang yang menghitung dirinya untuk sesuatu yang ada setelah mati. (H.R. Tirmidzi).

Apa kabarmu wahai diriku? Rasanya sudah lama aku tidak menyapamu, menyetop langkahmu untuk sekedar bertanya dan mengingatkan batas-batas perjalanan hidupmu. Maka disini, saat ini, aku ingin bertanya padamu tentang banyak hal, karena perasaanku yang mulai terusik dengan hal-hal yang tidak patut untuk kamu lakukan. Wahai diriku, aku melihat sekarang kamu berubah, kamu memang tidak meninggalkan shalat, tapi shalat yang kamu kerjakan tidak memberi efek dan makna bagimu, terlalu banyak problem yang menggelayut dalam pikiranmu. Terkadang aku sering menertawaimu dalam shalat, sebab shalat yang kamu kerjakan berlalu tanpa terasa. Puasa di bulan Ramadhanpun memang kamu kerjakan, namun sayang kamu puasa hanya untuk perutmu saja. Mata, telinga, hati tak mampu menahan godaan. Tilawahpun kamu sering mengabaikan. Begitu juga dengan ibadah-ibadahmu yang lain banyak yang tidak optimal, kamu mengerjakan hanya karena melepas kewajiban. Wahai diriku aku sangat sedih, hari ini aku ingin bertanya, apa kamu sudah puas dengan prestasi amal-amalmu ini? Semoga jawabanmu tidak. Sebab ku berharap kau bisa berubah jadi lebih baik.



20.52 l 26 Agustus 2013
Malam sebelum ke Surabaya
Depan TV bersama Ke-2 Kakakku
*risk*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar