- Minggu, 14 April 2013

Special Edition::: Surat dari Mentee I Surabaya 2013


Terlalu besar dan berpendar, merayap masuk ke sum-sum tulang dan denyut nadi. Kutulis surat untuk kakak pembimbing dan inspirasiku.
Mbak Riskha yang baik.
Melalui pesan sederhana ini saya jabat erat tangan kakak. Terima kasih karena telah memberi saya kesempatan untuk mengikuti mentoring. Momen tersebut menjadi salah satu pengalaman terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya. Disana saya melihat banyak hal dan belajar lebih banyak lagi tentang kebaikan. Kesempatan belajar bersama dan menjadi bagian dari keluarga kecil yang mengagumkan betul-betul menjadi pupuk semangat untuk berbagi dan belajar dengan niat tulus mencari keridhaan Allah SWT. Biarlah ini menjadi salah satu titik balik kesadaran diri saya sebagai seorang hamba Allah. Betapa tidak saya lupakan hangatnya semangat yang mengalir melalui air mata di pipi saya ketika melihat saudara-saudara saya membaca tilawah dengan begitu indah dan menyejukkan hati. Betapa saya sangat malu terhadap diri saya yang seringkali malas untuk belajar. Padahal sejatinya saya belum mampu dan belum juga memberi manfaat nyata bagi sesama. Jika sekiranya ada pahala dari apa yang saya lakukan hari ini, semoga Allah berkenan mengalirkannya untuk orang tua dan kakak pembimbing yang mengispirasi saya. Terimakasih Mbak Riskha telah menjadi kakak yang luar biasa untuk kami adik-adik mentee. Kebaikan ilmu yang diperoleh hari itu, saya bungkus cantik sebagai hadiah untuk putra-putri saya nanti. Semangat yang saya bawa sampai hari ini sebagai pribadi adalah perpanjangan dari segala kebaikan manfaat yang saya dapatkan dari pengalaman mentoring selama kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Segala yang ada di dalamnya menjaibagian terbaik dalam hidup saya dan selalu saya syukuri termasuk mampirnya mbak Riskha di kehidupan saya menjadi penyemangat dan pelangi dengan warna-warni yang begitu indah.
Semoga Allah selalu merahmati kakak sekeluarga.
Salam Hangat,
Ira Purbawati



Dikala api neraka semakin dekat
Panasnya sungguh sangat menyengat
Seakan membakar diri yang terlaknat
Ingatlah Allah selalu agar engkau selamat
            Kini dunia tengah bergejolak hebat
Seakan mengoyak harkat dan martabat
Dirimu datang sebagai pejuang umat
Menegakkan iman dan taqwa yang tepat
Yang digerus oleh perkembangan zaman yang cepat
Niat tulus ikhlas yang engkau sematkan
Sungguh tak terkira harganya
Waktu yang kau luangkan untuk sedikit bertemu
Membawa angin segar pengetahuan  bagi kami
Hari selasa, hari istimewa
Hari dimana kami mendapat ilmu baru
Dengan bergurau dan saling bercerita
Itulah gayamu yang kami suka waktu bertemu
Maaf dan maafkan kami, itulah yang sering ingin kuucap
Saat kami sering tak membalas sms-mu
Tak bisa datang bertemu denganmu
Dan kata-kata salah yang terlontar untukmu
Terimakasih atas ilmu yang engkau beri
Ilmu yang bermanfaat bagi hidup kami
Memberikan pencerahan baru untuk tindakan kami
Dan mengajarkan untuk selalu beribadah
(Widya Umroatun Sa’diyah)


Bagiku, goresan secuil pena ini tak bisa membalas rasa terimakasih akan bimbingan dari para mentor. terutama buat Mbak Riskha Tri Oktaviani. Mentoring sangat kami butuhkan. Sebagai mentor, saya kagum dengan mbak karena kesabaran dan cara mbak menjelaskan materi. Saat diskusi suatu persoalan saya lebih senang jika mentor itu interaktif dengan mente-mentenya. Motivasi yang mbak berikan sangat berarti dalam merubah ibadah ruhiyah saya. Sholat tepat waktu, sholat dhuha, dan tidak meninggalkan sholat malam.
Namun, alangkah lebih baik jika mentoring kita tidak bersifat kaku yang hanya bersifat membaca materi, namun juga studi kasus atau yang lainnya. Untuk tempat mentoring, saya senang jika berpindah-pindah tempat supaya tidak bosan. Satu lagi mbak, sering beraktifitas untuk keakraban ukhuwah, misalnya olahraga bersama, nonton bareng, atau makan bareng. Hehehhe
Mbak Riskha, mohon maaf jika perkataan atau tingkah laku saya pernah menyinggung persaan mbak. Sekali lagi maaf. Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan,maaf jika  saya tidak terlalu bisa merangkai kata-kata indah buat mbak. Buat suasana mentoring “beda” mbak, supaya saya dan teman-teman, mungkin, semangat untuk datang mentoring.
Jazakillah,
Fatma


Untuk mbak Riskha Tri O
Assalamu’alaykum wr wb
Alhamdulillah, Allah SWT masih tetap memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi kita, Muhammad SAW. Terimakasih sebelumnya telah diselenggarakannya pembuatan esai untuk mentor. sehingga dapat menyampaikan aspirasi bagi individu untuk para mentor.
Mentoring??? Saya sendiri tidak mengerti itu apa? Senuah kegiatankah atau apalah? Tapi setelah dijelaskan  saat pra mentoring saya sedikit mengerti. Lebih mengerti lagi saat menjalankannya denga teman kelompok mentoring saya dan mentor saya. Dari beberapa kali pertemuan bahkan bisa dikatakan sering, karena setiap minggunya ada pertemuan sejak awal semester genap ini, mentoring adalah sebuah wadah untuk kita saling sharing, bertukar pendapat, melengkapi satu sama lain dalam anggota mentoring. Ditambah lagi anggota mentoringnya cerdas-cerdas, baik semua. Makin seru ikut mentoring. Dan yang gak kalah serunya, yaitu mentor saya mbak Riskha. Awal ketemu dengan mbak saya kira kegiatan mentoringnya bakal ngebosenin. Tapi setelah terjalankan, ternyata salah perkiraan saya. Mbak orangnya supel itu yang saya suka. Ketika salah satu anggota sedang sharing, mbak langsung bisa membalas. Mbak ramah... mbak baik... ini yang paling saya suka mbak orangnya memiliki tanggung jawab yang besar. Setiap pertemuan pas hari H tertunda selalu diganti dengan hal yang bermanfaatbagi anggota-anggota mentoringnya.kalau mbak lagi senyum terlihat manis, i like it.
Kali ini saya tidak akan memberi kritik atau sejenisnya. Karena pada pertemuan sebelumnya mbak sudah meminta pada kami untuk menuliskan kritik dan saran. Bosan kalau harus menulis kritik, seperti mbak yang sering katakan, “Manusia itu tempatnya salah, dan Allah lah Yang Maha Sempurna” . terimakasih yang hanya bisa saya berikan kepada mbak, atas ilmu yang diberikan selama pertemuan ini dan insyaAllah pertemuan berikutnya yang lebih banyak dan bermanfaat bagi kita semua. Itu yang bisa saya sampaikan ke mbak. Terimakasih. O, ya satu lagi saya bangga dan senang bisa mendapatkan mentor seperti mbak Riskha.
Jika ada kurang lebihnya atas perkataan atau perbuatan saya, saya mohon maaf.
Wassalamu’alaykum wr wb.
By:
Your beloved mente
Novia Maharani


Pada awalnya saya ragu mengikuti mentoring. Saya takut bosan, mengikuti serangkain acara yang ada. Ttapi setelah mengenal mentor saya, saya tertarik mengikutinya. Mentor saya wanita yang dan sabar. Beliau mempunyai wawasan yang lebih tentang agama islam. Mentor saya  selalu mengajak kami berdiskusi sebelum membahas apa yang akan menjai materi hari itu. Beliau tidak berani menjawab, jikalau beliau tidak seberapa paham dengan apa yang kami tanyakan. Beliau selalu mencari referensi  dan sumber-sumber yang jelas untuk menjawab pertanyaan kami.
Keikhlasannya mengajar kami, membuat kami bangga mempunyai mentor seperti beliau. Ketika ada yang kurang dari kami seperti perilaku dan perkataan kami yang belum baik, beliau tak pernah marah, beliau hanya menegur kami dan memberi contoh yang baik pada kami, tanpa menyinggung hati kami.
Mentoring ini sangat berguna untuk mahasiswa, apalagi di zaman seperti ini. seringkali mahasiswa selalu sibuk dengan urusan duniawinya dan melupakan kewajibannya sebagai pemeluk agama islam. Tak sering pula mereka menunda-nunda sholat hanya karena urusan tugas kuliahnya. Lingkungan pun sangat berpengaruh besar, ketika kita lalai  sedikit saja. Mka kita akan hanyut dengan nikmatnya dunia yang menyesatkan. Saat ini ketika kita tidak menyadari pentingnya iman yang kuat, maka kita seperti orang linglung mengikuti hidup tanpa tahu akhir pencapaian dan tujuannnya. Remaja zaman sekarang ketika dibiarkan dan tidak ada yang peduli maka dia akan acuh terhadap lingkungan dan keselamatan dirinya. Oleh sebab itu dengan mengikuti mentoring banyak manfaat yang bisa kita ambil, salah satunya mengontrol diri kita dan iman kita. Kedua belajar agama dengan cara yang berbeda. Makasih untuk mentor kami yang selalu mengingatkan kami dan sabar dalam menuntut kami ke jalan yang lurus. 
(Ananda Prisa R P.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar