- Senin, 05 November 2012

Amanah

laksana daun yang semakin tua semakin merundu,...
Bagi Seorang Muslim tentunya sudah tahu, didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya jika tidak maka rusaklah semuanya, katanya nama daging itu HATI...:)
tinggal milih aje, MW dijadikan apa Hati kita ini..:)
AMANAH..sebuah kata yang lumayan manis dan "wah"...
katanya ketika amanah untuk menjadi khalifah ditawari ke gunung, langit, dan mahluk lain dimuka bumi ini mereka semua pada kagak mau,,karena amanah itu berat sekali dan mereka tidak akan sanggup memikulnya...
Katanya pula nih karena kebodohan dan kezalimannya, Manusia menerima amanah ini...
Nah, bagi kita yang sudah memiliki AMANAH dalam sebuah komunitas misalnya..WAJIB untuk menjalankan apa2 yang diamanahkan kepada kita..
Ketika kita mengatakan "IYA" diawal, maka sampai AMANAH itu selesai kita harus selalu "IYA"...Jangan sampai diawal2 "IYA" dipertengahan jalan berkata "TIDAK"..:)
Jangan sampai Kita menzalimi rekan2 yang lain..:)
Bagi seorang pemimpin, ketika ada anak buahnya tidak amanah,silahkan segera di tabayyuni (diklarifikasi), jika dirasa sudah tdk mw lagi, y sudah "Eksekusi" aja...
dan segeralah cari pengganti..katanya ada atau tidak adanya kita, roda-roda dakwah itu akan tetap berjalan.
Kawan,,,kita ini memang makhluk yang lemah,ketika kita merasa amanah kita terlalu berat, maka jangan meminta kpd Allah beban itu dikurangi,tapi mintalah Pundak yang lebih kuat untuk menopang besarnya amanah itu..:)
Tirulah Umar Bin Khattab.
 “…Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya….”(An Nisa’:58)
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad)dan (juga) janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”(al-Anfal :27) 
Mohhon maaf nih,,sy lebih sering menggunakan "katanya", karena saya tdk berani berbicara atas nama saya pribadi...Yang salah dari saya,,Yang benar Hanya Milik Allah SWT..:)


 (Farizi Rachman)
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
menukik, mengena banget rasanya.  benar-benar terasa hingga ke relung.
betapa kata-kata tersebut menegurku atas kefuturanku tentang indahnya amanah.


sempat aku mendapati sms seorang sahabat... yang berkata demikian, "teruslah bersimpuh lelah, karena kelak kau akan merindukannya",.. juga teringat sms seorang ikhwan saat berpatner dengannya di suatu acara besar rohis  kampusku,.. "semakin banyak amanah, semakin meningkat kualitas ibadah".
ya, memang harusnya begitu... namun ketika amanah itu dijalankan dengan cara yang tidak tepat. maka amanah itu bisa saja menjadi sebuah beban yang berat untuk ditanggung.

menjadi amanah. itu bukanlah perkara mudah. ada perhelatan berat ketika orang itu masih amah. kenapa kita harus mengambil amanah itu? kenapa kita harus bekerja di ranah itu? ya, tentunya adalah satu. karena Allah, karena kita nggaak mau kan, kalau pergi ke syurga sendirian.... :)
eits, tapi tunggu dulu.... yang dimaksud amanah disini apa ya? soalnya terkadang semua dikatakan sebagai amanah. tentunya dalam hal ini adalah amanah yang mendorong pada sebuah kebaikan. karena betatapun  itu  dalam QS al maidah 2 telah disebutkan bahwa "dan saling tolong menolonglah dalam hal kebaikan dan takwa"

sedikit cerita saja, dan juga instropeksi bagi diri saya pribadi.
selama ini, saya belum bisa menjadi orang yang amanah. tapi saya selalu berusaha untuk amanah. kecuali dengan alasan tertentu yang membuat saya tak amanah. bahkan tak istiqomah dengan amanah itu.

sedih sekali rasanya ketika dihadapkan pada sesuatu yang namanya komitmen. namun saya lebih suka meyebutnya istiqomah. ketika pada awlnya kita sudah berniat untuk ikut sebuah  komunitas maupun organisasi atau kepanitian. namun di tengah-tengah kita merasa malas. maka perlu diselidiki dan pperlu diluruskan kembali niat kita.

saya pun pernah berada pada kondisi tersebut. dan pada akhirnya saya memutuskan untuk mundur. karena saya merasa lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya.

apakah serta merta hal tersebut dikatakan tak amanah? memang, mungkin jawabannya iya. karena saya tak menyelesaikan hingga akhir. namun betatapun itu. life is a choice and it's my choice. dan saya percaya semua ini atas kehendakNya. ini adalah yang terbaik untuk saya. (Risk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar