- Minggu, 02 Februari 2014

Maafkan aku...

Maafkan aku....tapi aku harus berkata jujur
Aku takut mencintai kamu, bukan karena aku tak dapat mencintai
Bukan pula karena seribu alasan tentang cintaku yang habis terbagi
Tapi aku takut ketika cinta ini tak dapat seutuhnya kau miliki
Kenapa ? karena saat itulah aku mulai menyakiti hatimu

Maafkan aku....tapi aku harus berkata jujur
Terlalu kejam memang, tapi ungkapan nuraniku berkata seperti itu
Bahkan teramat kejam, jika aku memaksa untuk mengatakan cinta itu padamu
Terlalu naif kalau aku berharap tumbuh cinta, tapi duka yang aku semai
Kenapa ? karena aku tak mau melihatmu menangis

Maafkan aku....tapi aku harus berkata jujur
Adakah yang salah tentang cinta itu
Tidak rasanya !
Ini bukan salahmu...
Tidak pula salahku...
Tidak juga salah siapapun untuk berharap memiliki dan dimiliki
Kenapa ? karena aku tak bisa melihatmu bersedih untuk kesekian kali

Maafkan aku....tapi aku harus berkata jujur
Biarlah cinta itu ada dan tumbuh diantara kita
Waktu akan menjadi saksi
Bahwa kejujuran tentang cinta tak cukup berarti
Kenapa, karena ketika cinta tak dapat memiliki dan dimiliki rasa benci itu akan terbawa mati

Maafkan aku....tapi aku harus berkata jujur
Ada lirik tentang rasa sayang di sisi batinku yang lain
Ada ungkapan kata yang lebih dalam tentang cinta itu
Menyayangi kamu dengan tulus
Merindukan kamu dengan ikhlas
Kenapa, karena rasa itu tak pernah bohong

Maafkan aku....tapi aku harus berkata jujur
Aku akan hadir untukmu setiapkali dengan sejumput harapan
Rasa sayangku ada saat kau berkubang dalam kehampaan yang tertahan
Kehangatan rasa itu akan menyelimuti hatimu yang menggigil kedinginan
Kata indahku akan tersusun untuk melantunkan kidung rindu kehidupan
Kenapa, karena sayangku lebih dari sekedar yang kau harapkan



seperti dalam puisi di atas, yang entah aku tak tahu siapa pengarangnya. demikian pula denganku. aku takut, bahkan sangat takut. bagiku, ini bukan sekedar cinta yang kau harapkan. ini bukan sekedar sayang yang kau inginkan. tapi lebih dari itu. mengertilah, aku tidak bisa mencintaimu. bukan karena aku tak mau atau karena sudah ada orang lain. tapi maaf, aku tidak berhak mencintai juga tak berhak menerima cintamu sebelum ahad yang menghalalkan keduanya.


Maaf, bukan kamu saja yang tertolak. tapi bagiku ini bukan menolak. ini lebih pada penjagaan. pahamilah bahwa dengan begini aku bermaksud untuk menjaga hatimu. aku memang tidak berhak melarangmu untuk tidak boleh menyukaiku, bahkan mencintaiku. tapi sampai detik ini aku masih percaya kamu. kamu pasti bisa menjaganya. ketika pun kamu detik ini masih merasakannya, biarkan rasa itu hanya ada dalam hatimu. biarkan hanya Allah dan hatimu yang tahu.

Maaf jika aku terlalu kejam. tapi percayalah Allah telah menyiapkan jodoh kita masih-masing. insyaAllah kalau memang Allah menakdirkan kita satu, kita akan bertemu pada kesempatan yang barokah. #Bersabarlah...




*menanggapi kejutan menjelang fajar berkali-kali
Senin, 03.02.2014 [09.47]
@Ruang inspirasi, kamar prestasi
Ruhul Jadid
*risk*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar