puisi-puisi ini sengaja ku koleksi untuk sahabatku... agar dia tahu bahwa
karya-karyanya luar biasa, agar dia tahu bahwa menulis itu indah, menulis itu
menyenangkan.
buah pena sahabatku, Ario Setiawan, yang kini telah hijrah ke Surakarta
untuk menempuh pendidikan.
10/11/2010
Pagi ini aku terjaga lebih cepat
Terbuka mata di tengah gelap yang pekat
Ku sadarkan diri dg wudhu lalu
sholat
Ku perhatikan sekitar
Sunyi masih mendekap erat hari
ini
Bising suara masih belum
dimulai
Rumput2 sedang sibuk
bermandikan embun
Hewan ternak masih terkunci
rapat dalam kandang
Yang ada hanya si jengger
merah
Yang sedang asyik berdandan
Menyiapkan diri untuk segera
bertugas
Tugas mulia bangunkan seluruh
umat
Agar terhindar dari kerugian
hidup
Ayo kawan kita bergegas
Ringankan beban si ayam jantan dg
bangun lebih mendahuluinya
Selamat pagi para sahabat
11/11/2010
Bersilat lidah
Kau bermain kata
Berputar fata ini kau ciptakan
Putihnya kertas
Kau guyur dg tinta hitam
Semua yang terucap
Menutupi indahnya kebenaran
Tak ku duga lidahmu semburkan
bisa
Tak kuasa ku menahan rasa
Rasa kecewa yang langsung
mencambuk hati
Terkulai lemas aku di atas
harapan
Namiun aku biarkan racunmu
menyerbu
Bahkan sampai nanti hentikan krja
jantungku
Karena aku
Akan terus menyayangimu
12/11/2010
Sunyi di malam ini
Aku harap mampu tenangkan hati
Redupnya sinar rembulan
Aku harap mampu jernihkan pikiran
Lalu aku mulai dengan sebuah kata
Maaf
Kumohonkan atas berbagai khilaf
Banyak kata yang telah kuluapkan
Yang mungkin membawa puing
tajam
Pasti banyak menggores
perasaan
Ku sadari kau adalah perempuan
Yang mudah hanyut oleh perkataan
Tapi, semua itu hanyalah kata2
Yang tiada maksud selain canda
Maaf ya kawan atas semua!
21/11/2010
Sebuah nama sebuah cerita
Hati ini terasa smakin padat
Bermulai dari sebuah nama singkat
Sebuah cerita mulai terangkat
Maaf jika ku ingin mendahului
kodrat
Maaf jika ku bertindak tanpa
isyarat
Ingin ku buka itu di waktu yg
tepat
Tp sayang semua terlambat
Tapi...
Apakah ini hanya kebetulan
Ataukah memang sebuah suratan
Entahlah, hidup ini berhasil
buatku kebingungan
Kini,..
Ku hanya berpegang pada tulus
Mengikuti kemanapun angin segar
berhembus
Kakiku hanya bertumpu pada
takdirNya
Yang menjaga langkah2ku agar
tetap lurus dan sentosa
Amin...
23/11/2010
Siang yang tak selalu terang
Langit tak selalu berlapis awan
Awanpun tak selalu beriringan
Gambarkan tenang keseimbangan
hidup
Kadang tersandung saat
berjalan
Kadang terjatuh saat berlari
Kadang sulit tuk mencoba
Kadang gagal saat berlatih
Terlalu tinggi terbawa mimpi
Buat kita terjatuh tanpa prestasi
Itulah kita yang masih bergelayut
pada kencangnya rotasi hidup
Tak ada cara tuk menghindarinya
Kecuali dg menghadapinya
Sekedar untuk perenungan
Oleh : 04_12@”
Kalau di AMRIK
punya HOLLYWOOD
Dengan actor dan
aktris yang menarik nan kaya raya
Di INDIA punya
BOLLYWOOD
Dengan actor
yang menjual brengos dan hidung
Dengan aktris
yang menjual pusar beserta perutnya di setiap tarian
LALU BAGAIMANA
DENGAN NEGARA KITA???
Di mana ada tokoh
bernama UANG
Yang kuasanya mampu
mengalahkan pimpinan negara
Yang tipu dayanya
buat kita terlena
Yang dengan
rayuannya kita tega merampas hak orang lain
Si tokoh UANG
Hanya berkawankan
tiga tokoh lain
KORUPSI, KOLUSI,
DAN NEPOTISME
Tapi mereka sanggup
menghancurkan negara ini
Merekalah
bintang di negeri ini
Bintang yang
amat sangat berbinar
Yang buat Negara
kita terkenal
Dengan
SEMRAWOOD!!!
Tekanan Batin
( Ario
Setiawan_XII-A2 )
Terkulai lemas aku
di sudut ruang
Tiada daya tuk
lawan sepi yang menerjang
Suara bising di
luar sana tak mampu masuk dalam telinga
Kupandang sebuah
lentera yang tergantung
Mulai kutiupkan
suara hati yang terundung
Sejenak aku ingin
lepas
Dari semua beban
dalam rutinitas
Ingin sekali ku
lari dan bebas
Dari benda yang
disebut kertas
Bukan maksud hati
untuk menyerah
Salah jika kau anggap
aku lemah
Hanya tak ingin
otakku melemah
Karena tergerus
kelembutan masalah
18.45 / 07 Desember
2010
Berdiri tegak
menghadap sang surya
Di bawah mega yang
mulai menjingga
Terpaku, terpatri,
dan terdiam
Sepasang mata ini
coba merangkul apa yang disuguhkan alam
Ketika,
Sang gunung berikan kemolekan
tubuhnya
Timbul sang awan yang pamerkan
kelembutan
Namun hanya dengan ketenangan
jiwa
Sang air membalas
Sepasang telinga mulai membaca
sekitar
Terdengar cibir angin pada mereka
Gemericik air coba pecahkan sunyi
Mengajak angin bermain di tengah
samudra
Perlahan aku coba tuk merasa
Bahwa sang pasir mulai iri pada
mereka
Gelombang air pun menggandengnya
erat
Membawanya bertamasya ke dasar
lautan
Tak lupa jua ku rangkul si
Jangkung pohon kelapa
Dialah pengawas pantai yang
sesungguhnya
Bersama angin ia bermain
Alunan musik sang ombak
Buat mereka menari riangdi atas
pasir
Subhanallah,
Aku rindu menyaksikan mereka
Damaikan negeriku
05.22 18-01-2011
Hitam tak lagi berkuasa
Kerlap-kerlip para prajurit mulai
tiada
Sang ratu mulai binasa
Perlahan terkikis masa
Langit membaca tanda
Bersiap tuk ganti suasana
Aura sang raja tembus angkasa
Tanpa prajurit ia berkuasa
Hati datang menyambut riang
Kala hari tlah menjelang
Hari baru bagi jiwa yang tenang
Syukur jiwa kan terus meradang
Assalamualaikum wr wb
Selamat pagi kawan
19.39 18-01-2011
Jingga bercampur emas kemerahan
Menipis dan hilang di balik
dedaunan
Biarkan ia menuju peraduan
Tinggalkan kemeriahan jalan
Sunyi siap tuk gantikan
Bersama sepi ku lepaskan angan
Berharap ku dapat lewati malam
Bersamamu temui kehangatan kasih
Coba cumbui bibir cinta
Yang tersuguh manis di balik
kata-kata sayang
Dirimu adalah magnet hidup yang
nyata
Aku yakini garis-garis
kesetiaanmu
Tanpa perlu menabur serbuk-serbuk
curiga
( jadikan aku besi terdekat,
meski baja-baja lain coba tuk trus mendekat )
19.37 24-01-2011
Bulan masih sembunyi
Meski hujan telah terhenti
Bintang pun enggan berkelip
Meski kilat tlah henti berkedip
Hanya sisakan tetes-tetes air
Yang bergelayut mesra di ranting
Daun jadi papan lontar
Yang jatuhkan angin pada mimpi
Lalu sadarkan hati agar kaki
mulai beranjak
Begitu terasa hangat bagiku
Meski hujan ciptakan dingin yang
merangkul
Panjangnya tangan memang terbatas
Tapi kasih sayang ini bagai karet
Cinta terikat tanpa hitung batas
Bersatu atas beda yang melintas
Sama sakit saat tertindas
Dan berpikir bersama tuk bebas
21.15 26-01-2011
Semakin hari
Malam semakin redup
Langit bergulir makin jauh
Hanya ciptakan angin kosong
Tanpa harumnya janji-janji
Dari celah sempit di balik
bebatuan
Terdengar kecil gosip-gosip tanah
Yang mencibir langit atas hujan
Mau kemana langit itu bergulir?
Begitu sulitkah tuk ciptakan
hujan?
Tak ada kilat yang mengejutkan
Namun gunturnya begitu dahyat
Dimana uap air laut mereka
sembunyikan?
Lelahkah langit kini memberi
berkah?
Langit terdiam
Lalu tertawa atas sebuah kuasa
Tak perduli akan sebuah derita
Karena kebutuhan mereka bukanlah
prioritas
” sebuah kemunafikan, yang begitu
nyata di perlihatkan langit pada tanah ”
21.18 31-01-2011
Saat pesona cinta melelehkanmu
Renungkan sepatah kataku
Lupakanlah kegelisahan di hati
Kuatkan langkah
Basuh lukamu
Hari masih panjang
Dan waktu masih setia berjalan
Esok mentari pasti kan terbit
hangatkan hati
Langit malampun kan bertabur
bintang
Temani tidurmu
Pejamkan mata lentik itu
Sandarkan sejenak beban di bahu
Lepaskan jauh semua ragu
Percayalah
Pasti ada yang kan merindukanmu
Rindu tuk membelai lembut hatimu
Dan bahagia tuk menyayangimu
Tersenyumlah
Dan temukanlah cinta
23.10 05-02-2011
Di atas kesunyian malam
Bersama tenangnya jiwa
Kutitipkan sebuah balutan salam
Tuk hangatkan raga sang hawa
Perlahan angin berhembus
Menggeser gelap pada terang
Hadirmu sungguh bagaikan bius
Dan tak ingin ku jika kau hilang
Good nightJ
18.05 14-02-2011
Tiada lain
Hari ini adalah kemarin
Kasih juga cinta
Tiada belang di muka jiwa
Ungkapan tuk bagi membagi
Tidak untuk di paku hari ini
Di atas tanah mereka tersenyum
Di bawah gelap mereka bercumbu
Di pancuran sinar rembulan
Terlontar pasir harapan
Begitu lengket merekat hati
Hentakkan maha dahsyat dalam diri
Muntahkan krikil nafsu
Seketika malu itu lumpuh
Tapi mereka rasakan terbang
Karena tertelan tuak kepayang
Terbuai oleh aroma senang
Seolah tahu makna hari ini dengan
sungguh
22.19 15-02-2011
Irisan gula, bergaris jingga
Lambat larut dengan hitamnya
gelas
Aduk sendok campurkan rasa
Segar aroma serbuk teh
Terseduh tenangkan muka air
Di tambah sedikit es
Buat sejuk isi dalam air
Nikmat malam bersama purnama
Terbayang bintang lekat di hati
Hanya terkenang sebuah nama
Lalu titipkan rindu pada sunyi
Good nightJ
04.53 18-02-2011
Mentari terangkat
Tenggelam sang hitam
Embun jatuh, lahirkan kabut
Kelopak mata mekar
Tangkap semua indah
Kembali kerja paru jantung
Sambung nafas saring darah
Gerak otot pindahkan tulang
Cumbui lagi, lagi. Dan lagi
Rutinitas kemarin
PagiJ
16-03-2011 18.06
Jingga gelisah pada hari
Terlihat samar bulan tergantung
Ragu pada cerah esok pagi
Akankah hati tak lagi terundung
Banyak kisah yang mendera diri
Hanya pergimu buat merenung
Adakah lidahku mencambuk hati?
Atau kakiku telah menampar tanah
Yang salah saat kita berdua?
Berilah cahaya terang
Jangan hanya kau hembuskan angin
Dan biarkan gelap selimuti hatiku
Tanyaku berkembang atas diammu
Adakah lebah lain sengat dirimu?
Entah kapan sinarmu lagi gemilang
Aku kan tetap disini mematri hati
Pastikan kasih hanya untukmu...
21-03-2011 21.06
Ada ombak yang beralun
Merdu tanpa tertangkap mata
Tapi angin tak sekencang kemarin
Redam gejolak di atas air
Tiada lagi ombak sampai di tepi
Sepi...
Sunyi...
Kering di pantai hati
Hanya karang dan kepiting
terpatri
Pohon kelapa yang kering mulai
lapuk
Masih coba merayu untuk hadirmu
Datanglah kembali
Sembuhkan dahaga
Cerahkan hari
Bahagiakan jiwa...
18-03-2011 20.25
Bunga Pohon Kasih
Tiada menit yang terlewat
Terlalu sering indahmu terlihat
Goda hati, buat aku mendekat
Akar-akar kasihmu buat tersandung
Jatuh hatiku dalam pangkumu
Telah kutuang semua kasih
Pupuk cinta terbaik telah kuberi
Kini aku terdiam
Buah bibirmu yang aku tunggu
Hampir jenuh aku menanti
Aku gantung tinggi harap di atas
hari
Berlarut tertutup minggu
Sungguh kau kuras sabar jiwaku
Aku harap bungamu hadir
Sebelum layu kasih ini padamu
29-03-2011 20.28
Dalam batas tameng bata
Berhias kayu penjepit kaca
Terlahir banyak pemuda kesatria
Tercipta pemudi yang peduli
Bersatu dalam duka
Berpacu wujudkan cita bersama
Satu nama SERDADU
Berkobar dalam jiwa
Terikat dalam rantai kekeluargaan
Yang tiada mungkin terbelah dalam
masalah
Dan tak kan berkarat meski hujan
caci trus tercurah
Buka lebar nurani di dada
Pandangi angan di luasnya angkasa
Lesatkan panah juang di 1 mimpi
Saatnya kini tuk lari menangkan
mimpi
\m/ S.M.S \m/
Salam muda-mudi SERDADU
31-03-2011 20.47
Langkahku tuk menyendiri
Tersayat merdu dalam hati
Adalah awal aku pergi
Tak ada lagibintangku
Yang pergi tertelan semesta
Terpukul lidah gemerlap harapan
Terkikis berbuah kenangan
Terbias menjadi angan
Menganiaya hati yang rentan
Karya indah di balik cinta
Adalah seutas ’harapan’
Berevolusi menjadi ’kenangan’
Menghantarkan semua tinggallah
’angan’
”kita telah bersama dan kita kan
tinggalkan”
”kebersamaan berbuah luka
ingatan”
”kesendirian merilis taman
keterpurukan”
02-04-2011 21.23
Rembulan sembunyi
Tiada indah bintang menari
Jauh tergali dalam memori
Buah manis hari ini
Semilir angin gelar hitam
grombolan awan
Kilat tak berkedip
Bungkam guntur atas bisik langit
Hanya celoteh jangkrik
Lahirkan musik tanpa melodi
Nikmat syukur dalam hati
Coba sejenak tuk pejamkan mata
Titipkan ruh di peraduan
Larutkan jiwa pada hangat mimpi
Good nightJ
03-04-2011 19.14
Gurau air beriak di atap
Mini konser di tengah gelap
Temani aku siapkan senjata
Untuk perang esok yang buta
Serbuk-serbuk karbon terbungkus
kayu
Jadikan mini toya sakti penuh
animasi
Karet putih nan kenyal
Adalah plester saat terluka
Tekstur kasar plastik mika
Tiada lain adalah alas sasaran
tembak
Siap tak siap, mereka kan tiba
Ketika surya tinggi merangkak
Panca wajah kan terbuka
Serupa dan tak sama
Semua menyerang
Coba tuk jatuhkan
Semangat kawan!
Kita lawan bersama musuh baru
kita...
\m/ salam muda-mudi SERDADU \m/
04-04-2011 20.19
Teh Tawar
Dalam sejuk
Di sepinya hati
Hanya dawai jangkrik
Dan sorot tajam sang rembulan
Diriku terbungkus jenuh
Aku lirik secangkir teh itu
Coba mendekat lalu mengaduk
Sekali tak cukup bergoyang
Kedua dan tiada henti berputar
Merah ranum warna kan setia
Merayu hati tuk merasa
Memang ada manis di awal
Tapi hanya tawar yang kini kurasa
Tertipu akan rupa yang sempurna
Terjebak dalam gelombang asmara
Coba tuk menghindar
Tapi wujud yang rupawan
Masih dapat kupandang
Terlalu sulit tersadar tuk lirik
yang lain
Meski aku tahu bagaimana rasanya
05-04-2011 20.26
Misteri gelapnya Pagi
Tak sabar membuka mata
Kan kusambut dirimu lebih awal
Meski ratu masih putih tergantung
Aku kan setia menanti terang
Aku buka kain jendela
Aku dorong keluar agar segar
terasa
Sanggahkan dagu
Menanti datang cahaya hati
Aku tatap langit sepenuh kasih
Tapi tiada hadir kau hiasi hari
Tiada hangat yang biasa aku rasa
Hanya embun resah basahi jiwa
Aku tiupkan segala gundah
Pada angin aku mendesah
Harap rinduku kan kau rasa
Tanpamu
Tanah hati tiada berseri
Kala dingin terasa
Sungguh batin ini tersiksa
11-05-2011 19.05
Matahari terlelap
Merasa spi menuju gelap
Malam nanti kau bersayap
Di sisi hati mengharap
Penuhilah rinduku yang meluap
Pandangi bayang dalam sepetak
ubin
Ayu parasmu
Terjaga dalam batin
Begini rasa malam aku sejak
kemarin
Angin yang berhembus dingin
Datanglah kabulkan ingin
11-05-2011 20.25
Lentera yang dibeli pembuatnya
Padam sudah satu lentera
Lentera yang tak kantergantikan
Dengan api yang terkendali,
Dan...
Bahan bakar islam yang dimiliki
Semua terbungkus dengan rapi
Dalam tampilan yang sederhana
Sungguh menarik perhatian hati
Takkan ada satu pun
Yang tak tertarik
Tapi, apalah daya kita ?
Jika akhirnya ” Sang
Pembuatnyalah yang membelinya ”
( mungkin Tuhan telah kehabisan
cara, kehabisan cara untuk menghabisi rasa rinduNya, rindu pada umat
tercintaNya, dialah...SUJUD ARIS PRASETYO )
12-05-2011 21.52
Purnama tak hadir
Hanya jerit air di atas batu
Singkat cahaya terang, kilat
Lalu gempar langit terbahak
Di balik kaca nan bening
Duduk termenung tiada merinding
Dingin dalam hati
Lampaui siuk malam ini
Entah apa yang dicari
Tiada jawab tenangkan diri
Mungkin rindu atau hanya
spekulasi
Butuh sentuhan semua indra ini
Pada kalian hingga tersenyum
kembali
13-05-2011 22.13
Siang mentari terik terasa
Jemari saling mengisi
Hampiri elok sisi kota
Berjajar kita menanti
Berdesak kita berdiri
4 pasang mata berjalan
Menguji ketakutan hati
Siang gelap berhantu
Terhias indah pelukanmu
Siang gelap berhantu
Terhias indah kecupanku
Kenanglah indah di balik rumah
berhantu
16-05-2011 06.46
Langit pagi tiada biru
Beberapa tetes air mulai jatuh
Di bawah kelam awan kelabu
Basahi tanah dan batu
Buat hati dalam ragu
Semakin pilu
Resah menunggu sebuah hasil yang
dinanti
Cukup 5 huruf dalam kata
Yang akan buat hati ini cerah
Sebuah kata
Kunci
Gerbang hidup yang baru
Penerus masa yang lalu
Semoga LULUS kawan! :-)
27-05-2011 19.18
Malam itu,...
Bergelut tetesan angin
Merayakan hangat kebersamaan
Melantun ikrar di hati
Seraya telah terdustai
Bersumpah tak menemui
Namun lalu ku hampiri
Berniat menjaga hati
Namun tak terpungkiri
Aku merindu
28-05-2011 19.52
Bermain di atas pena
Berkawan tinta lukai kertas
Cipta cerita angan di hati
Kisahkan semua resah nurani
Semua tentang mereka
Yang tek lagi berdiri bersama
Yang tak lagi bergelar siswa
Semua tentang kita
Yang tak lagi pandangi tawa
Yang tak lagi rasakan canda
Semua tentang kamu
Yang tak lagi bisa ku cumbu
Yang tak lagi menjadi candu
Bukan tentang aku
Yang tak lagi tegar dalam rindu
Yang tak lagi ceria seperti dulu
Selamat jalan, KAWANJ
14-06-2011 20.50
Begitu kencang masa meroda
Tak sadar banyak jjak tercipta
Terlena dan terlupa
Masa itu kala bersama
Kapan hangatnya canda itu
Kembali kita teguk bersama
Kapan indahnya wajah itu
Kembali kita pandang bersama
Kapan secuil laku itu
Menjadi lembar baru dalam
kenangan
Mendekatlah merekat
Kembali pilin kasih terjalin
Kembali kepang moment terkenang
S.M.S
15-06-2011 19.03
Lilin yang menari
Memandangnya bak bercermin
Bayang iman pandangi diri
Kirim pesan masuk di hati
Aku yang tegak pada sepi
Aku yang benderang dalam gelap
Aku yang kokoh tanpa angin
Tapi,...
Semua semu penuh ragu
Aku redup pada terangnya dunia
Tak berdaya oleh angin nafas
syaiton
Terlalu mudah roboh di keramaian
Astagfirullah hal’adzim
Bagaimana dengan imanmu?
23-06-2011 21.55
Bersatu sang anggrek malam
Seraya bintang masuk di air
Kusimpan keluh dan kelam
Pada gelap yang bergulir
Satu per satu indahnya kupetik
Kuikat erat bersimpul riang
Bersaksi pada ratu langit nan
cantik
Demi kisah yang terkenang
Saatnya mengadu di hangatnya
selimut
Pejamkan, lalu katakan
Pastikan mimpi nanti tak berkerut
Dan esok kan lebih menakjubkan
Selamat malam, sahabatJ
24-06-2011 21.54
Indahnya pijar lampu dermaga
Sinari bulir kasih yang menghujan
Beralas kayu lapuk nikmati mega
Hingga berganti cantik rembulan
Gelombang rindu pecah dahaga
Oleh hangat erat pelukan
Tak kuasa jiwa dan raga
Berpaling dari manisnya kenangan
Tercicip bibir surga
Nikmat luas dunia angan
Sungguh hidup tak terduga
Saat kasih tetap berdampingan
Kala esok terjaga
Hari kan lebih menakjubkan
Selamat malam, sahabatJ
27-06-2011 04.53
Berpaling dari labuhan
Coba kayuh dayung menjauh
Samar pulau cita di jauhan
Mendekat henti tuk membasuh
Tak sampai gerak perlahan
Hati bertekuk pada rindu
bersimpuh
Tersapu indah gelombang masa itu
Terdampar di tanjung kenangan
Memandang tebing pilu
Menggali history kelabu
Sedih hati dikala sendu
Terbayang kuil putih abu-abu
Masa lalu adalah pijakan
Untuk masa kini yang menakjubkan
Selamat pagi, sahabatJ
07-07-2011 21.08
Mendung yang menggulung
Pulang langkah menghilang
Tak perlu tunduk merenung
Buat sedih wajah berlinang
Simpan kecewa dalam karung
Bawalah buang pada jurang
Tak henti hidup berlalu
Tiada usai usaha terurai
Tepikan jiwa pada gelap berlabuh
Hingga esok terik membuai
Sabarlah jika hari ini tak
berkesan
Yakinlah jika esok pasti
menakjubkan
Selamat malam, sahabatJ
17-09-2011 21.08
Jumpa kita
Bak terbitnya mentari
Kisah kita
Selayak surya sirami hari
Namun disana
Titik indah lukai terang
Raja padam di sisi gelap
Elok tertawan jiwa
Tak harap lepaskan kekang
Ingin tetap peluk dalam lelap
Rindu memangkas
Detik ketika
Berbincang sepanjang terang
Bergurau di sempitnya kegelapan
Wahai sahabat
Kan ku kenang lembut sapamu
Kan ku ingat terik amarahmu
Kan ku rawat bercak jejak hidupmu
Agar tetap tumbuh hias dalam hidupku
26-09-2011 19.40
Sebuah caping miring
Lindungi tipis kain camping
Bakiak menghujam bumi
Nyaring
Bisik cibir tak henti melengking
Tiada tatapan menganggap penting
Raut jijik pun ikut bersanding
Tapi semangat tak bergeming
Tampung semua cerca
Lalu tanam ikhlas
Di ranah bathin
Agar serbuk berkah
Semangkan bunga
Dan buah hati
Wahai sahabat
Begitu burukkah si miskin?
Begitu busuknya aroma
Begitu hina hidupnya
Apa tiada mungkin
Itulah kita di masa nanti?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar