HIMASTA
adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan yang mewadahi Mahasiswa Statistika. Yang
memiliki VISI : “Mengembangkan
citra HIMASTA-ITS dari sisi internal dan eksternal dengan berlandaskan
identitas keprofesian.” Dan memiliki MISI :” Menciptakan sinergisitas warga HIMASTA-ITS, Melakukan
pencerdasan tentang isu-isu terkini, Menjalin hubungan baik dan
berkesinambungan dengan pihak eksternal, Menciptakan koordinasi nyata antar
elemen kepanitiaan dalam mewujudkan integrasi proses kaderisasi, Mengembangkan
budaya entrepreneur, keilmiahan dan sosial.”
Sejak
pertama menghirup udara ITS, sejak kali pertama jantung ini berdegup kencang
menikmati 14 Agustus 2011 nan mencekam. Karena saat itu, adalah saat pertama
aku mengenal HIMASTA ITS, saat pertama aku tahu tentang bagaimana pengkaderan
di statistika ITS. Meski dengan pressing yang
sebelumnya tak pernah aku rasakan setertekan ini, namun juga sangat berkesan.
Sungguh pengenalan yang luar biasa bagi para maba statistika ITS angkatan 2011.
Acara tersebut sangat mengena, sangat memotivasi, dan sudah memberikan sedikit
ilmu bagiku. Dari acara itu aku mendapatkan leadership
dan komitmen. Namun, tak ada sesuatupun di dunia ini yang tanpa cela. Tidak
terkecuali acara itu. Seharusnya acara tersebut dikemas dengan ramah tanpa pressing. Karena yang namanya awal.
Harus membuat kesan yang manis. Betapapun itu, seseorang selalu berpersepsi
dari kesan pertama.
Setapak
demi setapak langkah telah membawa kaki menapaki acara WP di plasa U yang
dimulai sekitar jam 7 malam. Dan saat itu, tidak perlu ditanya lagi, pasti ada pressing. Dan ketika itu, banyak dari
kita yang sakit. Harusnya kalau mengadakan acara itu melihat sikon. Saat kami
baru beradaptasi di tempat baru, layaknya sedang berada di musim pancaroba.
Banyak diantara kami yang sakit. Jadi kalau mengadakan acara jangan malam.
Kalaupun harus malam. Maksimal jam 9 malam. Karena menurut agama, tidak baik
wanita berpergian di malam hari ataupun pulang terlalu malam tanpa mahram. Lagi
pula etika kita terhadap tetangga. Tidak enak dilihat jika seorang wanita
pulang malam-malam.
Seiring
berjalannya waktu, kegiatan-kegiatan HIMASTA, terutama kegiatan BCS yang
merupakan proker dari PSDM juga berjalan. Untuk kegiatan pelatihan PKM, melalui
seminar yang mendatangkan sosok-sosok hebat yang benar-benar expert di bidang
penulisan PKM dan sudah beberapa kali berkiprah di PIMNAS sangat membius dan
membuatku merinding disko. Subhanallah,
benar-benar memotivasiku untuk berpikir dan menulis kreatif menuangkan ide-ide
gilaku dalam PKM. Namun, kekurangan dari pelatihan PKM dari HIMASTA adalah
“mewajibkan” membuat PKM untuk semua MABA. Karena sejauh yang aku tahu. Tidak
semua orang suka menulis. Yang suka menulis pun, terkadang bisa buntu. Lagipula
bakat masing-masing individu kan berbeda. Jadi, bagi yang tidak suka menulis.
Pasti mengeluh, terpaksa. Dan hasil yang dicapai dari suatu pekerjaan yang
“mengeluh” dan “terpaksa” adalah “kesia-siaan”. Karena hanya akan membuang
waktu, tenaga, dan biaya. Meski sebenarnya
tujuan HIMASTA sangat bagus. Yaitu untuk melatih kami supaya kami
berprestasi tidak hanya di hardskill,
tapi di softskill juga.
Beralih
pada acara BCS 3 hari. Acara inilah yang membuatku sangat tertekan dan sangat
terkesan. Bagaimana tidak? Kami harus menyelesaikan semua penugasan-penugasan
yang mengharuskan kami hampir bermalam di pelataran perumahan galaxy. Harusnya panitia menyediakan
ruang untuk kami mengerjakan penugasan-penugasan itu. Karena kemarin kami
sempat ditegur. Kemudian waktu kumpulnya juga jangan terlalu pagi. Paling tidak
jam 6 pagi. Bukan jam 5 pagi. Walau sebenarnya aku tahu tujuannya adalah untuk
mengantisipasi jika ada yang terlambat. Tapi harusnya juga memikirkan kesehatan
kami. Terlebih aku pribadi, saat itu sedang sakit. jam 2 pagi belum tidur. Jam
3 pagi sudah bangun. Membangunkan teman-teman sekelompokku yang bermalam di
kontrakanku. Menyiapkan semua peralatan yang harus dibawa. Sampai lupa belum
minum obat. Aku tidak sengaja memakai air yang seharusnya tak boleh diminum
dulu, untuk minum obat. Namun tak ada toleransi dari panitia. Dan aku tetap
disuruh maju dan dipressing. Saat
acara tersebut, asupan air mineral kami juga sangat kurang. Kemudian untuk
pakaian. Jauh lebih nyaman memakai celana training
dibandingkan memakai jeans. Ini
memperhatikan dari segi kesehatan dan agama (Islam) pula.
Selanjutnya
adalah acara terakbar HIMASTA, yaitu STATION dan PRS. Station
2012 merupakan kompetisi tingkat nasional di bidang statistika yang diadakan
setiap satu kepengurusan sekali. Station diadakan di beberapa wilayah di
Indonesia termasuk: Surabaya, Malang, Madiun, Pamekasan, Kediri, Jember,
Bojonegoro, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Denpasar, Gianyar, Pekanbaru,
Banjarmasin plus regional Online untuk peserta kompetisi online, STATION 2012
menjadi ajang kompetisi yang dapat diikuti oleh seluruh kalangan pelajar
SMA/SMK(sederajat) di seluruh daerah di Indonesia. Dari temanya yang luarbiasa,
yaitu “Statistical Thinking Advance for
Technology Development and Industrial Competition in Global Era.”, station
2012 juga menjadi acara yang luarbiasa. Namun se-luarbiasa hasil pemikiran
manusia, pasti ada sisi minusnya.
Secara detail aku tidak melihat cacatnya. Karena semua alhamdulillah berjalan
lancar. Namun aku sangat merasa rempong
saat publikasi ke SMA/SMK(sederajat). Betapa tidak? Tidak semua sekolah
menerima dengan baik. Malah kami dipersulit. Yang mudah di birokrasi, siswanya
kurang tertarik atau menanggapi asal-asalan. Walaupun tidak semua sekolah
seperti itu. Namun hal itu patut diperhatikan. Harusnya yang publikasi ke
sekolah-sekolah adalah yang benar-benar bisa menarik hati siswa/i dan bisa
menjual layaknya seorang sales menawarkan produknya.
Melancong
ke Pekan Raya Statistika 2012, atau lebih sering disingkat dengan PRS 2012.
Pekan
Raya Statistika merupakan kegiatan tahunan terstruktur yang diselenggarakan
HIMASTA. Dalam Pekan Raya Statistika 2012 kemarin terdapat beberapa macam
kegiatan antara lain Data Anlayze
Competition (DAC), Cerdas Bersama Statistika (CERITA), Java-Bali Essay Competition (JBEC), Statistics Poster Design
Competition (SPDC), Seminar Nasional
(SEMNAS). Acara-acara tersebut alhamdulillah berjalan lancar juga. Namun karena
kurangnya sinergisasi dengan ormawa lainnya, maka pesertanya kurang maksimal.
Karena saat acara tersebut berlangsung, banyak acara pula di ITS. Kemudian publikasi
dan sosialisasinya juga kurang mengena.
Lanjut
ke ANSOS. Kegiatan survey dan analisis sosial terhadap warga dan lingkungan di
sekitar ITS adalah salah satu kegiatan dari HIMASTA yang sangat bagus untuk
mengaplikasikan ilmu statistika. Semua berjalan dengan lancar. Hanya saja ada
pendamping ANSOS yang kurang tanggung jawab. Jadi untuk ke depannya, pendamping
ANSOS harusnya yang benar-benar expert
di bidangnya. Agar dalam mengarahkan kami saat menganalisa juga mempersiapkan
presentasi jelas dan tepat. Sehingga kami bisa memberikan hasil yang akurat.
Loncat
ke TWBLT. TWBLT adalah singkatan dari teamwork
building and leadership training. Dalam kegiatan ini ada misi yang
tersembunyi, namun tampak nyata. Yaitu untuk merekatkan angkatan 2010 dengan
angkatan 2011. Kegiatan ini sangat seru dan FULLTIL. Tapi satu yang kurang,
game-nya kurang seru. Harusnya dituntaskan sampai ada pemenangnya. Bukan
berakhir seperti tawuran, tidak jelas, dan terkesan balas dendam dari peserta
ke panitia. Namun biarpun begitu, TWBLT adalah the unforgetable moment, 2 days to make a new solid family between 2010
and 2011.
Terakhir
adalah acara malam ini, 4 Mei 2012, sekitar pukul 21.13 telah lahir sigma 22.
Setelah melalui proses BCS selama 9 bulan. Setelah menuntaskan perjuangan, yang
sesungguhnya bukanlah sebuah akhir. Tapi inilah titik tolak kami untuk
berkontribusi lebih. Inilah pintu kami untuk menyambut bola masa depan di
HIMASTA. Inilah awal bagi kami untuk berkiprah lebih di STATISTIKA. Sebagaimana
kami telah bersumpah tadi. Kekurangan malam ini hanya “ berita pengangkatan kami sebagai sigma 22 sudah bukan surprise lagi “,
jadi kurang mengharukan. Namun bagaimanapun itu. Malam ini adalah malam
bersejarah yang menjadi saksi komitmen kami kepada HIMASTA dan STATISTIKA ITS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar