merenung, apa kabar hati? |
Orang cerdas itu adalah orang yang menghitung dirinya untuk sesuatu yang ada setelah mati. (H.R. Tirmidzi).
Apa kabarmu wahai diriku? Rasanya sudah lama
aku tidak menyapamu, menyetop langkahmu untuk sekedar bertanya dan mengingatkan
batas-batas perjalanan hidupmu. Maka disini, saat ini, aku ingin bertanya
padamu tentang banyak hal, karena perasaanku yang mulai terusik dengan hal-hal
yang tidak patut untuk kamu lakukan. Wahai diriku, aku melihat sekarang kamu
berubah, kamu memang tidak meninggalkan shalat, tapi shalat yang kamu kerjakan
tidak memberi efek dan makna bagimu, terlalu banyak problem yang menggelayut
dalam pikiranmu. Terkadang aku sering menertawaimu dalam shalat, sebab shalat
yang kamu kerjakan berlalu tanpa terasa. Puasa di bulan Ramadhanpun memang kamu
kerjakan, namun sayang kamu puasa hanya untuk perutmu saja. Mata, telinga, hati
tak mampu menahan godaan. Tilawahpun kamu sering mengabaikan. Begitu juga
dengan ibadah-ibadahmu yang lain banyak yang tidak optimal, kamu mengerjakan
hanya karena melepas kewajiban. Wahai diriku aku sangat sedih, hari ini aku
ingin bertanya, apa kamu sudah puas dengan prestasi amal-amalmu ini? Semoga
jawabanmu tidak. Sebab ku berharap kau bisa berubah jadi lebih baik.
20.52 l 26 Agustus 2013
Malam sebelum ke Surabaya
Depan TV bersama Ke-2 Kakakku
*risk*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar