“Kalian adalah ruh baru yang mengalir di jantung ummat ini, lalu menjadikan jantung itu hidup dengan Al Qur’an, kalian adalah cahaya baru yang bersinar, lalu mensirnakan kegelapan materialisme dengan ma’rifatullah, kalian adalah suara yang bergema dan meninggi yang memantulkan kembali seruan Rasulullah saw …”
bialah api semangat itu terus menggelora membersamaimu, |
Sebagai
mahasiswa baru, atau yang sering disebut maba, kami ibarat ruh baru yang hadir
di tengah keluarga mahasiswa. Karena kami baru saja terlahir sebagai mahasiswa.
Maka perlulah membangun kecintaan kami terhadap dakwah sedari maba. Menanamkan
semangat dakwah yang terus membara dalam dada kami hingga bisa menjadi kader
dakwah yang amanah.
Kader adalah
aset yang mahal dalam sebuah tatanan organisasi. Dalam dakwah tanpa adanya kader,
maka dakwah tidak akan mungkin mendapatkan keberhasilan. Keberhasilan itu tidak
dicapai hanya dengan satu orang saja, akan tetapi keberhasilan itu dicapai oleh
sebuah team yang solid. Bukan superman melainkan superteam. Maka dari itu, agar
kami tetap dalam suatu tim yang kokoh ukhuwah harus terikat kuat.
Untuk mengikat ukhuwah kami, sekaligus
membangun semagat dakwah kami. Sebenarnya LDK sudah punya event-event yang bisa
membangun semangat dakwah kami. Yaitu mentoring, acara sambut maba (kalau di
ITS disingkat SALAM-Sambut kenAL Akrab Mahasiswa baru), Islamic Training dan event-event lainnya. Ketika pertama masuk
kuliah, kami juga disuguhi dengan training ESQ. Dimana training ESQ itu
setidaknya menyadarkan kami akan cinta pada Allah dan Rasululullah.
Dari situlah
awal mula semangat yang tak pernah kukenali sebelumnya ini muncul. Semangat
yang entah disebut semangat apa. Tapi yang pasti semangat ini membuatku ingin
selalu mendekat pada Sang pemilik diriku. Semangat untuk selalu berada pada
jalan cinta para pejuang (dakwah) yang mengharu biru. Mungkin karena
lingkunganku juga menyerukan semangat (dakwah) itu. Sehingga secara
akselerasi api semangat (dakwah) itu
tersulutkan padaku.
Sejak menjadi
mahasiswa baru, yang pertama kali kukenal adalah aktivis dakwah. Aku pun
menginap di kontrakan muslimah, yang kesemuanya adalah aktivis dakwah. Aku
diperkenalkan dengan rutinitas membaca al-ma’tsurat bareng dan taujih ataupun
membaca sirah nabawi secara bergilir setiap bakdha subuh. Hal tersebut
membuatku save. Dan perlahan-lahan
mengubah diriku yang semula masih memakai celana jeans menjadi memakai rok
setiap hari. Yang semula hijabku ala kadarnya menjadi benar-benar berhijab yang
sesuai aturan agama. Dengan memakai hijab yang benar, secara tidak langsung
kita berdakwah kepada muslimah-muslimah yang belum berhijab.
Saat masih
maba. Aku sudah banyak dikenalkan dengan mbak-mbak ADK. Aku sering diajak ke
kajian-kajian oleh mereka. Dengan pemateri-pemateri yang luar biasa
menginpirasi. Memberikan motivasi-motivasi pada kami yang notabene masih bayi
di dunia kampus. Mungkin itulah kenapa semangat (dakwah) ini terbangun.
Semester
pertama kuliah. Pastilah masih moment maba. Kami mendapat mata kuliah agama
islam yang mewajibkan kami ikut mentoring. Nah, melalui mentoring inilah semangat (dakwah) ini
mulai terpupuk oleh mentor-mentor yang luarbiasa menyamankan dan menyenangkan
kami dengan berbagai metode. ( Bisa
dibaca di sub-bab menjadi mentor idaman ). Dalam mentoring ini, kami
mendapat materi-materi yang bisa membangun semangat kami dalam berdakwah.
Setidaknya menginpirasi kami untuk berada dalam lingkaran dakwah. Dan yang
paling SPECIAL adalah ketika kami mau terjun menjadi mentor pula. Menyebarkan
ilmu yang kami dapat untuk generasi selanjutnya agar roda dakwah ini terus
berputar. Ya walaupun tanpa kami pun roda dakwah itu tetap berputar. Namun
jikalau kami mengingat QS 47:7, semestinya kami selalu ada dalam setiap putaran
roda itu.
Masih menjadi
maba. Kami juga mendapatkan sebuah pelatihan yang EXPERT membangun semangat
(dakwah) kami. PSI-1. Dengan materi bermanfaat dan pemateri yang luarbiasa
menginspirasi. Juga kakak-kakak yang humble
membuat kami semakin bersemangat berada dalam jalan (dakwah) ini.
Setelah
pelatihan tersebut, kami dilibatkan dengan kepanitiaan event-event LDK, juga
berkesempatan magang di LDK. Yang membuat kami belajar banyak hal tentang
dakwah. Dan tentunya menjadikan ukhuwah kami semakin terikat erat. Hingga pada
akhirnya kami tetap berada pada lingkaran dakwah dengan memegang tanggung jawab
di ranah masih-masing. “Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berjalan dijalanNya dalam barisan yang
teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS. As saff : 4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar