Terlalu besar dan berpendar,
merayap masuk ke sum-sum tulang dan denyut nadi. Kutulis surat untuk kakak
pembimbing dan inspirasiku.
Mbak Riskha yang baik.
Melalui pesan sederhana ini
saya jabat erat tangan kakak. Terima kasih karena telah memberi saya kesempatan
untuk mengikuti mentoring. Momen tersebut menjadi salah satu pengalaman terbaik
yang pernah terjadi dalam hidup saya. Disana saya melihat banyak hal dan
belajar lebih banyak lagi tentang kebaikan. Kesempatan belajar bersama dan
menjadi bagian dari keluarga kecil yang mengagumkan betul-betul menjadi pupuk
semangat untuk berbagi dan belajar dengan niat tulus mencari keridhaan Allah
SWT. Biarlah ini menjadi salah satu titik balik kesadaran diri saya sebagai
seorang hamba Allah. Betapa tidak saya lupakan hangatnya semangat yang mengalir
melalui air mata di pipi saya ketika melihat saudara-saudara saya membaca
tilawah dengan begitu indah dan menyejukkan hati. Betapa saya sangat malu
terhadap diri saya yang seringkali malas untuk belajar. Padahal sejatinya saya
belum mampu dan belum juga memberi manfaat nyata bagi sesama. Jika sekiranya
ada pahala dari apa yang saya lakukan hari ini, semoga Allah berkenan
mengalirkannya untuk orang tua dan kakak pembimbing yang mengispirasi saya.
Terimakasih Mbak Riskha telah menjadi kakak yang luar biasa untuk kami
adik-adik mentee. Kebaikan ilmu yang diperoleh hari itu, saya bungkus cantik
sebagai hadiah untuk putra-putri saya nanti. Semangat yang saya bawa sampai
hari ini sebagai pribadi adalah perpanjangan dari segala kebaikan manfaat yang
saya dapatkan dari pengalaman mentoring selama kuliah di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Segala yang ada di dalamnya menjaibagian terbaik dalam hidup
saya dan selalu saya syukuri termasuk mampirnya mbak Riskha di kehidupan saya menjadi
penyemangat dan pelangi dengan warna-warni yang begitu indah.
Semoga Allah selalu merahmati kakak
sekeluarga.
Salam Hangat,
Ira Purbawati
Dikala api neraka semakin
dekat
Panasnya sungguh sangat
menyengat
Seakan membakar diri yang
terlaknat
Ingatlah Allah selalu agar
engkau selamat
Kini dunia tengah bergejolak hebat
Seakan
mengoyak harkat dan martabat
Dirimu
datang sebagai pejuang umat
Menegakkan
iman dan taqwa yang tepat
Yang
digerus oleh perkembangan zaman yang cepat
Niat tulus ikhlas yang engkau
sematkan
Sungguh tak terkira harganya
Waktu yang kau luangkan untuk
sedikit bertemu
Membawa angin segar
pengetahuan bagi kami
Hari
selasa, hari istimewa
Hari
dimana kami mendapat ilmu baru
Dengan
bergurau dan saling bercerita
Itulah
gayamu yang kami suka waktu bertemu
Maaf dan maafkan kami, itulah
yang sering ingin kuucap
Saat kami sering tak membalas
sms-mu
Tak bisa datang bertemu
denganmu
Dan kata-kata salah yang
terlontar untukmu
Terimakasih
atas ilmu yang engkau beri
Ilmu yang
bermanfaat bagi hidup kami
Memberikan
pencerahan baru untuk tindakan kami
Dan
mengajarkan untuk selalu beribadah
(Widya
Umroatun Sa’diyah)
Bagiku, goresan secuil pena ini tak bisa
membalas rasa terimakasih akan bimbingan dari para mentor. terutama buat Mbak
Riskha Tri Oktaviani. Mentoring sangat kami butuhkan. Sebagai mentor, saya
kagum dengan mbak karena kesabaran dan cara mbak menjelaskan materi. Saat
diskusi suatu persoalan saya lebih senang jika mentor itu interaktif dengan
mente-mentenya. Motivasi yang mbak berikan sangat berarti dalam merubah ibadah
ruhiyah saya. Sholat tepat waktu, sholat dhuha, dan tidak meninggalkan sholat
malam.
Namun, alangkah lebih baik jika mentoring
kita tidak bersifat kaku yang hanya bersifat membaca materi, namun juga studi
kasus atau yang lainnya. Untuk tempat mentoring, saya senang jika
berpindah-pindah tempat supaya tidak bosan. Satu lagi mbak, sering beraktifitas
untuk keakraban ukhuwah, misalnya olahraga bersama, nonton bareng, atau makan
bareng. Hehehhe
Mbak Riskha, mohon maaf jika perkataan atau
tingkah laku saya pernah menyinggung persaan mbak. Sekali lagi maaf. Mungkin
hanya ini yang bisa saya sampaikan,maaf jika
saya tidak terlalu bisa merangkai kata-kata indah buat mbak. Buat
suasana mentoring “beda” mbak, supaya saya dan teman-teman, mungkin, semangat
untuk datang mentoring.
Jazakillah,
Fatma
Untuk
mbak Riskha Tri O
Assalamu’alaykum
wr wb
Alhamdulillah,
Allah SWT masih tetap memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi kita, Muhammad SAW.
Terimakasih sebelumnya telah diselenggarakannya pembuatan esai untuk mentor.
sehingga dapat menyampaikan aspirasi bagi individu untuk para mentor.
Mentoring???
Saya sendiri tidak mengerti itu apa? Senuah kegiatankah atau apalah? Tapi setelah
dijelaskan saat pra mentoring saya
sedikit mengerti. Lebih mengerti lagi saat menjalankannya denga teman kelompok
mentoring saya dan mentor saya. Dari beberapa kali pertemuan bahkan bisa
dikatakan sering, karena setiap minggunya ada pertemuan sejak awal semester
genap ini, mentoring adalah sebuah wadah untuk kita saling sharing, bertukar
pendapat, melengkapi satu sama lain dalam anggota mentoring. Ditambah lagi
anggota mentoringnya cerdas-cerdas, baik semua. Makin seru ikut mentoring. Dan
yang gak kalah serunya, yaitu mentor saya mbak Riskha. Awal ketemu dengan mbak
saya kira kegiatan mentoringnya bakal ngebosenin. Tapi setelah terjalankan,
ternyata salah perkiraan saya. Mbak orangnya supel itu yang saya suka. Ketika
salah satu anggota sedang sharing, mbak langsung bisa membalas. Mbak ramah...
mbak baik... ini yang paling saya suka mbak orangnya memiliki tanggung jawab
yang besar. Setiap pertemuan pas hari H tertunda selalu diganti dengan hal yang
bermanfaatbagi anggota-anggota mentoringnya.kalau mbak lagi senyum terlihat
manis, i like it.
Kali
ini saya tidak akan memberi kritik atau sejenisnya. Karena pada pertemuan
sebelumnya mbak sudah meminta pada kami untuk menuliskan kritik dan saran.
Bosan kalau harus menulis kritik, seperti mbak yang sering katakan, “Manusia
itu tempatnya salah, dan Allah lah Yang Maha Sempurna” . terimakasih yang hanya
bisa saya berikan kepada mbak, atas ilmu yang diberikan selama pertemuan ini
dan insyaAllah pertemuan berikutnya yang lebih banyak dan bermanfaat bagi kita
semua. Itu yang bisa saya sampaikan ke mbak. Terimakasih. O, ya satu lagi saya
bangga dan senang bisa mendapatkan mentor seperti mbak Riskha.
Jika
ada kurang lebihnya atas perkataan atau perbuatan saya, saya mohon maaf.
Wassalamu’alaykum
wr wb.
By:
Your
beloved mente
Novia
Maharani
Pada awalnya saya ragu mengikuti
mentoring. Saya takut bosan, mengikuti serangkain acara yang ada. Ttapi setelah
mengenal mentor saya, saya tertarik mengikutinya. Mentor saya wanita yang dan
sabar. Beliau mempunyai wawasan yang lebih tentang agama islam. Mentor
saya selalu mengajak kami berdiskusi
sebelum membahas apa yang akan menjai materi hari itu. Beliau tidak berani
menjawab, jikalau beliau tidak seberapa paham dengan apa yang kami tanyakan.
Beliau selalu mencari referensi dan sumber-sumber
yang jelas untuk menjawab pertanyaan kami.
Keikhlasannya mengajar kami, membuat kami
bangga mempunyai mentor seperti beliau. Ketika ada yang kurang dari kami
seperti perilaku dan perkataan kami yang belum baik, beliau tak pernah marah,
beliau hanya menegur kami dan memberi contoh yang baik pada kami, tanpa
menyinggung hati kami.
Mentoring ini sangat berguna untuk
mahasiswa, apalagi di zaman seperti ini. seringkali mahasiswa selalu sibuk
dengan urusan duniawinya dan melupakan kewajibannya sebagai pemeluk agama
islam. Tak sering pula mereka menunda-nunda sholat hanya karena urusan tugas
kuliahnya. Lingkungan pun sangat berpengaruh besar, ketika kita lalai sedikit saja. Mka kita akan hanyut dengan
nikmatnya dunia yang menyesatkan. Saat ini ketika kita tidak menyadari
pentingnya iman yang kuat, maka kita seperti orang linglung mengikuti hidup
tanpa tahu akhir pencapaian dan tujuannnya. Remaja zaman sekarang ketika
dibiarkan dan tidak ada yang peduli maka dia akan acuh terhadap lingkungan dan keselamatan
dirinya. Oleh sebab itu dengan mengikuti mentoring banyak manfaat yang bisa
kita ambil, salah satunya mengontrol diri kita dan iman kita. Kedua belajar
agama dengan cara yang berbeda. Makasih untuk mentor kami yang selalu
mengingatkan kami dan sabar dalam menuntut kami ke jalan yang lurus.
(Ananda
Prisa R P.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar