16 Mei 2011
Banyak
sms masuk yang mengabarkan, ” Alhamdulillah, LULUS.“ Namun hati ini tidak
serta merta tenang. Karena ada yang lebih membuatku was-was
dibanding kelulusan. Pengumuman SNMPTN.
17 Mei 2011
Semalaman air
mata ini tumpah di atas sajadah. Memohon kepadaNya agar diberi yang terbaik. “Jika Statistika ITS baik untukku dan
agamaku, maka nyatakanlah ia untukku. Namun jika ia tak baik bagiku dan
agamaku, maka aku yakin Kau telah mempersiapkan yang lebih baik darinya.”
18 Mei 2011
Bakdha Maghrib,
kusempatkan membaca Ar Rahman. Aku kembali tersujud menenangkan jiwa ini sampai
datang isya’. Pukul 19.00, tanganku gemetaran membuka HP. Rasanya aku masih
belum berani membuka web SNMPTN. Namun apatah daya. Aku harus mampu melihat
kenyataan yang diberikanNya. Kumasukkan user
name dan paswordku. Deg, deg,
deg. Suara detak jantungku mengeras menunggu loading. Kututup layar HP dengan
tanganku. Kubuka perlahan-lahan dengan mata menyipit. Ku enter perlahan sampai ke dasar. Terkejut diriku mendapati kalimat
itu, “Selamat, Anda lulus seleksi
SNMPTN-Undangan BIDIK MISI S1 Statistika ITS”. Luh hangat tak tersadar
telah membasahi pipi. Sujud syukurku di atas sajadah kembali. Ibu yang sedari
tadi berbaring di samping sajadahku terbangun. “Ada apa nak?”, aku tak kuasa terisak memandang wajah beliau.
Lansung kupeluk dan berbisik. “Terimakasih,
ibu. Allah meridhai Riskha kuliah di ITS. Ini berkat restu ibu, doa dan puasa
ibu untukku. Terimakasih telah mengajarkanku bahwasanya pertolongan Allah tak
pernah terbatas, meski kemampuan kita terbatas. Selama niat, ikhtiar, usaha,
dan doa terbaik kita istiqomahi, pertolongan Allah itu dekat.”
Ya Rabb, sekali
lagi Kau tunjukkan bahwa janjiMu tak pernah palsu. Aku telah berjanji dalam
setiap sujud panjangku di sepertiga malam terakhir. Sesulit apa pun masa
setelah ini. aku pasti berhasil melewatinya. Sebagaimana dalam QS At Taubah 40,
“Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama
kita”.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar