- Minggu, 26 Februari 2012

Urgensi Management Waktu


URGENSI MANAGEMENT WAKTU

Waktu…
Terkadang kupinta kau berlari cepat
Waktu...
Terkadang kuharap kau berjalan tenang
Waktu...
Terkadang kuingin kau merangkak lamban
Waktu...
Terkadang kumohon kau berhenti berdetak
Biarku bisa berbenah
Dan berdampingan denganmu
Jika satu putaran penuh
Sulit kau lakukan
Sedetik saja
Hanya sedetik
Biar kusamakan langkahku denganmu
Derai ini sepertinya tak meluluhkankan
Asa ini sepertinya kesiaan
Karena kau tak pernah dengarkanku
Kau tetap berjalan angkuh
Tak menghiraukan aku yang sesekali terjatuh
Aku kalah jauh darimu
Aku tak pernah bisa
Dan takkan pernah bisa mengejarmu
Bahkan mendahuluimu
Tapi aku cukup bahagia
Bisa berjalan sejajar denganmu
Walaupun hanya dalam satu bagian terkecil
Darimu...
Waktu...
Tak sengaja jemari ini menari lentik di atas keyboard. Meski dengan niat yang terpaksa, karena aku begitu penat dengan semua tugas yang mencoba menamparku dari segala arah. Namun ku sadar dari tamparan-tamparan itu, aku bisa lebih baik. Sebagaimana imaji yang tertuang dalam oretan itu,  waktu tidak akan berulang meski hanya sedetik. Waktu laksana pedang yang bisa membunuh siapa pun yang tak mempedulikannya. Karena waktu tidak lain adalah hidup itu sendiri. Penggalan-penggalan waktu adalah penggalan nyawa yang dicicil satu persatu setiap harinya hingga suatu ketika ia habis dan selesai. Maka demi masa sungguh semua orang betul-betul rugi, kecuali orang beriman yang memanfaatkan waktunya untuk beramal soleh dan untuk mengajak kepada kebenaran dan kesabaran.

Dalam hal ini Rasululloh bersabda : “Pergunakanlah lima hal sebelum datang lima hal; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (Riwayat Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Oleh karena itu, hendaklah setiap kita selalu mengevaluasi kualitas waktu yang telah kita gunakan dan selalu mendata bekal apa saja yang telah dipersiapkan untuk hari depan. Sebagaimana Alloh berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”( Qs Al-Hasyr : 18)
Banyak diantara kita sering berbuat lalai. Suka mengisi waktu dengan tidur, bermalas-malasan, dan santai. Dan bahkan sering mengisi waktu dengan perbuatan-perbuatan keji dan tercela. Padahal dalam angan, kita begitu mendambakan kehidupan yang sempurna dunia akhirat. Sungguh kita termasuk orang-orang yang merugi jika begitu.
Sebagaimana bunyi syair yang kutemukan di salah satu situs di internet :
Tidurmu…
Adalah kerugian
Bila memang tiada dibutuhkan
Keringatmu…
sebagai minyak perapian
Jangan dijauhkan dari panggangan
Umurmu…
Adalah keuntungan
Bila jeli dimanfaatkan
Membiarkan waktu berlalu
Tanpa makna tiada arti
Adalah kerugian besar
Yang tak mungkin dapat ditembus
Renungkanlah, kawan. Betapa karunia paling berharga dalam kehidupan di dunia adalah berupa detik-detik waktu kita. Apa yang dilakukan dalam rentang waktu ini dan apa yang tercatat dalam lembaran-lembaran yang menyertai perjalanan masa itu hanya akan berakhir pada dua kesimpulan: memuaskan atau menyesalkan di hari pembalasan kelak.
Semoga Alloh menjadikan kita orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya, yang menyiapkan jawaban atas pertanyaan, dan menyiapkan kebenaran dalam jawaban. serta menjadikan kita termasuk diantara golongan hamba-Nya yang dipanggil pada hari perhitungan nanti dengan panggilan-Nya; “Masuklah kedalam syurga tanpa kekuatiran dan tidak pula kamu bersedih hati” Amin.

( Hidup ini adalah untuk berbuat sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
As simple as you want- Riskha Tri Oktaviani  1311100031)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar