- Selasa, 15 Juli 2014

Hai Kamu,,, Ya Kamu

Saat letih berteriak,
lelah bergerak,
penat terbakar amarah sendirian,
kuajak kau bersenandung kala senja tiba
sembari menoreh pelangi pada langit yang mulai merekah merah kesumba

aku tak ingin hanya mendapat lelahmu
aku tak ingin hanya mendengar keluhmu
aku tak ingin hanya melihat air matamu
yang perlahan kau tawarkan di saat aku ingin menikmati senja bersamamu
yang kau suguhkan saat aku ingin melukis pelangi bersamamu

hai kamu,,, ya kamu...
adakah hanya sisa-sisa ruang dalam pikirmu untuk memikirkan apa yang telah kita rencanakan?
adakah hanya sisa-sisa ruang dalam hatimu untuk menyimpan segulir rasa untuk memiliki apa yang telah mereka titipkan?
adakah hanya sisa-sisa memori untuk menyimpan sejuta cinta dan rindumu terhadapnya?

hai kamu,,, ya kamu...
maafkan aku...
yang masih mengajakmu berlari ketika kamu tak ada daya untuk berlari
yang masih memintamu untuk melukis sementara kuas itu telah mengeras dan cat itu telah mengering
yang masih mengharapkanmu menikmati senja sedang kau saja sudah tak bisa merasakan betapa indah dan tenangnya ketika menatap senja

hai kamu,,, ya kamu...
Saat letih berteriak,
lelah bergerak,
penat terbakar amarah sendirian,
kuajak kau bersenandung kala senja tiba
sembari menoreh pelangi pada langit yang mulai merekah merah kesumba

tapi kamu,,, ya kamu
ternyata hanya memiliki sisa-sisa suara untuk bersenandung memelodikan harmoni senja
ternyata hanya memiliki sisa-sisa memori untuk merekam pelangi kala senja memerah kesumba itu...

kamu,,, ya kamu...
aku merindukan kamu yang seperti orang-orang katakan kepadaku
"kamu beruntung punya dia"

kamu,,, ya kamu...
aku masih menunggumu menghampiri senja
aku masih menantimu menjemput pelangi
dan melukiskan kisah juang kita dengan sesempurna harapan, sesempurna usaha
bukan hanya dengan sisa-sisa tenaga, pikiran, dan kesempatan
tapi dengan sepenuh rasa
rasa yang hanya aku dan kamu yang bisa menerjemahkannya...



6.27 am l 16.07.2014
@Kamar Prestasi
*risk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar